Home / Misioner

Jumat, 21 Januari 2022 - 11:51 WIB

Hentikan Menebar Kedengkian dan Kebencian, Pdt. P.K Rumambi: Mari Koreksi Diri dan Bertobat

CILANGKAP, Arcus GPIB – Merayakan Natal baru saja dilangsungkan pendeta-pendeta senior dan keluarganya yang merupakan pendeta emiritus di GPIB. Perayaan mengambil tempat di kediaman Ketua IV Periode MS-18, Ismiati Theo Syafei di bilangan Cilangkap Jakarta Timur, Senin 17 Januari 2022.

Pelayan Firman dalam kegiatan Persekutuan Pendeta Emeritus GPIB ini dilayani oleh Ketua Umum Majelis Sinode GPIB, Pdt. Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si. Ibadah berjalan lancar yang dihadiri sejumlah pendeta-pendeta emeritus dan istri yang diisi oleh paduan suara Persekutuan Perempuan Kepala Keluarga (PPKK) yang dibentuk Ismiati Theo Syafei.

Dalam khotbahnya, Pdt. Rumambi mengatakan, pada akhirnya baik itu kitab Torat, Kita Zabur, Kitab Injil dan Kitab Alquran ketika disatukan dan diperas akan menghasilkan satu kata Kasih.

Baca juga  Pesan Natal 2023 Majelis Sinode GPIB: Natal, Sukacita Besar Di Tahun Politik

“Kitab Torat, Kita Zabur, Kitab Injil dan Kitab Alquran ketika disatukan dan diperas maka hasil perasannya itu melahirkan satu kata saja, kata itu adalah Kasih,” kata Pdt. Rumambi mengutip apa yang disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nazaruddin Umar, saat acara peresmian revitalaisasi gedung gereja Immanuel Gambir, beberara waktu lalu.

“Persoalannya kita perlu membuktikannnya dalam kehidupan kita bahwa Allah itu Kasih. Bukan hanya kita mengimani tapi perlu membuktikan didalam dan seluruh kehidupan kita,” tutur pria yang pernah menjabat KMJ di GPIB Paulus ini seraya mengharapkan untuk menghentikan menebar kedengkian, menebar kebencian, dan melakukan tindakan-tindakan kekerasan.

Baca juga  Peduli Umat Kita Di Pos Pelkes, Pdt. John Temmar: Ada Pos yang Sulit Dijangkau

“Allah sudah berbuat baik kepada manusia. Namun demikian, kenapa yah Allah membiarkan berbagai macam jenis kejahatan masih kita alami di dunia ini? Mengapa Allah masih membiarkan korupsi terjadi di Negara kita, atau peperangan atau ketidakadilan, kemiskinan masih terjadi.”

Menurut Pdt. Rumambi, hal-hal negatif bukan Allah yang membiarkannya terjadi. Hal-hal negatif yang tidak mengenakkan, menyengsarakan manusia karena manusia itu sendiri yang tidak mau meninggalkan kefasikan dan nafsu duniawi dan keinginan-keinginan duniawi.  Manusia tidak mau meninggalkan kegelapan. Jadi bukan Allah membiarkan peristiwa-peristiwa yang tidak mengenakkan terjadi.

“Marilah, berdasarkan Firman Tuhan ini mengoreksi diri dan bertobat,” mengurai Firman Tuhan yang disampaikan dalam ibadah syukur tersebut. /ans/den

Share :

Baca Juga

Misioner

Giat Layan HUT ke-43 PKB (2): Instalasi Air Bersih dan Baksos

Misioner

Dari Mangngamaseang Ke Kanatojeng, Pdt. Darius: “Jangan Bangga Dimutasi”

Misioner

Dosa Daud Jadi Diskusi Menarik Di Sahabat METANOIA, Pdt. Jeffrey: Jangan Menghakimi

Misioner

WAWANCARA. Pesan Iman Pdt. Yessi A. Hutapea: “Hati-Hati Perpecahan”

Misioner

Pdt. Roberto Wagey Akan Layani Ibadah Syukur HUT Ke-41 Yapendik di GPIB Galilea Bekasi

Misioner

Cegah Longsor, GPIB Effatha Bunyu Bangun Siring: Mohon Donasinya

Misioner

GEREJA Di Era Metaverse, Ini yang Mesti Dilakukan Gereja

Misioner

“Yesus Mengetuk Pintu Hati Kita. Jika Kita Membuka Hati IA akan Masuk”