Kabar baik tidak hanya diberitakan kepada mereka-mereka yang sudah mapan, hidup aman dan sejahtera tetapi kepada mereka-mereka yang membutuhkan pertolongan.
JAKARTA, Arcus GPIB – DUA vikaris GPIB dalam renungan Minggu 5 Januari 2025 mengajak warga jemaat untuk peduli akan sesama, khususnya kepada mereka yang termarjinalkan, tersisihkan dalam kehidupan sosial.
Kedua vikaris tersebut adalah Vik. Karen E. Puimera melayani di GPIB Paulus Jakarta dan Vik. Marthina Yuliana Siwalette melayani GPIB Immanuel Samarinda.
Menurut Vik. Karen E. Puimera mengurai Firman Tuhan dari Lukas 4 : 16 – 20 menyorot kepada kepada mereka yang tidak dapat membela diri mereka sendiri. Mereka yang termarjinalkan, mereka yang tersisihkan dalam kehidupan sosial.
Injil itu adalah tindakan Allah membebaskan manusia dari kuasa dosa bagi mereka yang berpengharapan kepadaNya. Kabar baik tidak hanya diberitakan kepada mereka-mereka yang sudah mapan, hidup aman dan sejahtera tetapi kepada mereka-mereka yang membutuhkan pertolongan.
Kabar Baik, kata Vik. Karen, disampaikan tidak hanya kepada mereka yang miskin secara materi tetapi kepada mereka yang miskin dalam hidup spiritualitas.
Bagi Vic. Marthina Yuliana Siwalette, di GPIB Immanuel Samarinda mengulik tema: “Menghidupi Kerahiman Allah” bahwa Kerahiman adalah sifat belas kasih.
”Marilah menghidupi belas kasih Allah kepada orang miskin. Marilah merawat mereka yang rentan dan terpinggirkan dengan cara memberdayakan mereka dan menghargai nilai dan martabat mereka sebagai sesama manusia,” tutur Vik. Marthina.
Dikatakan, tujuan Yesus datang ke dunia kerena keberpihakan kepada mereka-mereka yang seringkali mengalami ketidakadilan sosial.
Dalam kesempatan itu, Vik. Marthina juga mengajak jemaat untuk meneladami Tuhan Yesus dalam menjalankan ibadah di Sinagog.
Yesus, kata Vik. Marthina, berdiri saat diperkenankan membaca Kitab di Sinagog sebagai sikap hormatnya dan merupakan aturan-aturan ibadah di sinagog.
Berdiri dan membaca adalah sikap yang dipelihara dalam rumah ibadah Israel sejak dahulu kala.
”Ada satu pelajaran sederhana yang Yesus ajarkan kepada kita, ini merupakan petunjuk bagi kita semua bahwa ketika kita hendak membaca Alkitab dan berdiri adalah sikap hormat,” kata Vik. Marthina.
Ini juga dilakukan GPIB dalam Tata Liturginya khususnya dalam rumpun pemberitaan Firman, umat diminta berdiri pada saat pembacan Alkitab. /fsp