Home / Interdenominasi

Rabu, 29 September 2021 - 18:08 WIB

Jelang 160 Tahun HKBP: Bah,…Punya Gereja Di Kuala Lumpur dan Amerika

ArcusGPIB.com – Tidak lama lagi HKBP berusia 160 tahun. Usia yang cukup panjang dan matang sebagai sebuah organisasi keagamaan di tanah air ini. Tepatnya Huria Kristen Batak Protestan ini pada 07 Oktober 2021 akan menyatakan rasa syukurnya bisa mencapai usia pelayanan ke-160.

Situs HKBP sendiri tidak mengumumkan secara vulgar bagaimana perayaan akan dilakukan nantinya. Hanya disebutkan menjelang HUT nanti ada ajakan kepada warganya untuk terlibat dalam aplikasi Twibbon. Apa Itu Twibbon? Aplikasi ini adalah sebuah media untuk promosi, pamphlet atau banner berupa foto yang digabungkan dengan bentuk bingkai yang diedit hingga terlihat lebih menarik.

Gereja terbesar di Indonesia yang kini dipimpin  Sinode Godang Pdt. Dr. Robinson Butarbutar memimpin cukup banyak gereja yang tersebar tidak hanya di dalam negeri tapi juga ada di luar negeri.

Baca juga  Beragama Tanpa Kepedulian: Pdt. David Sudarto: Tega

Data Wikipedia, gereja yang lahir pada 7 Oktober 1861 kini memiliki jemaat sekitar 6,5 juta jemaat di seluruh Indonesia. HKBP juga mempunyai beberapa gereja di luar negeri, seperti di Singapura, Kuala Lumpur, Los Angeles, New York dan di negara bagian Colorado, Amerika Serikat.

Penetapan kelahiran pada 7 Oktober 1861 memiliki makna sejarah dan teologis yang mendalam. Tanggal 7 Oktober 1861 menjadi titik balik sejarah penginjilan dan sejarah Gereja HKBP. Sejarah penginjilan dan sejarah gereja adalah ibarat dua sisi dari satu mata uang logam yang sama.

Gereja tanpa penginjilan bukanlah Gereja, itulah sebabnya peristiwa 7 Oktober 1861 diartikan dan dimaknai dari dua segi, yakni penginjilan dan gereja. Hasil penginjilan di tanah batak adalah Agama Kristen atau kekristenan yang di dalamnya terdapat sejumlah jemaat atau pargodungan (setasi sending dan sekaligus huria/jemaat), jemaat-jemaat tersebut sejak awal sudah diarahkan akan membentuk sebuah gereja-sending yang kelak menjadi sebuah gereja yang mandiri dari lembaga sending barat.

Baca juga  Dari Konferensi ACELC, Kepemimpinan Bukan Kekuasaan, Pakai Gaya Kristus   

Pada awalnya tanggal 7 Oktober 1861 adalah titik balik penginjilan dari lembaga sending Rhein di dunia ini.karena jauh sebelum tahun 1861 sending Rhein telah membuka daerah penginjilannya di Namibia-Afrika selatan, China, Kalimantan dan di Amerika utara, tetapi sejak 7 Oktober 1861 dibuka pula satu daerah penginjilan baru di Sumatra, di Bataklanden atau tanah Batak. Daerah penginjilan baru ini diberinama Battamission yang dikemudian hari disebut Batakmission atau Mission-Batak./fsp

 

Share :

Baca Juga

Interdenominasi

Diaken Ayub D. P. Junus Narasumber ACELC, Usulkan Pendirian Forum Diakonia Ekumenis Asia

Interdenominasi

Gereja Wajib Melaksanakan dan Memperkuat Diakonia Ke Jemaatnya

Interdenominasi

Suasana Etnik Semarakan Pembukaan ACELC

Interdenominasi

Umat Kristiani Di Yogyakarta Rayakan Pekan Doa Sedunia Di Gereja HKBP

Interdenominasi

Pesan Paskah PGI: “Berharap Dinamika Sosial-Politis Tidak Mengorbankan Keutuhan Bangsa”

Interdenominasi

Generasi Muda Jangan Abai, Toleransi Perlu Terus Dijaga

Interdenominasi

Atasi Kemiskinan, Rev. A. Joshuva Peter: Diakonia Ekumenis dan Kemitraan Multisektoral Cocok untuk Asia

Interdenominasi

Konferensi ACELC Di Jakarta, Sekjen CCA Chunakara, Bangga Terhadap GPIB