JAKARTA, Arcus GPIB – Kemarahan alam atau ketenangan alam tidak selamanya alamiah, tapi juga merupakan peringatan Tuhan bagi manusia. Demikian disampaikan Pendeta Sealthiel Isaac mengurai bacaan Firman Tuhan Yunus 1: 14-17, Rabu (01/03/2023).
Dikatakan tindakan Allah, tidak terbatas hanya dengan kemarahan dan ketenangan alam saja. Karena Dia adalah Allah yang berdaulat. Ia bebas bertindak menurut kehendak-Nya.
“Karena itu jangan kita masa bodoh dengan berbagai realitas kehidupan yang kita alami saat ini. Kita harus membaca tanda-tanda zaman, dengan demikian kita akan mengerti apa kehendak-Nya yang terbaik bagi kita,” tutur Pendeta Sealthiel.
Angin kencang, badai besar, laut yang bergelora dan kenyataan alam lainnya tidak selalu alamiah, tapi juga merupakan tanda peringatan Tuhan bagi manusia.
“Karena itu, kita harus peka dan siuman dengan berbagai peristiwa alam yang terjadi ditengah kehidupan kita. Mungkinkah gempa bumi yang akhir-akhir ini memporakporandakan bangunan-bangunan mewah, terjadi karena kesalahan manusia? Banjir, tanah longsor, gelombang laut yang besar dll, dihadirkan Tuhan karena hidup manusia sudah jauh dari Tuhan?
Tuhan mengingatkan Yunus akan kesalahan (dosanya) dengan mendatangkan angin, badai dan gelombang laut.Tuhan dapat memakai alam ciptaan-Nya untuk menyatakan kehendak-Nya, demi kebaikan manusia. Karena itu, begitu Yunus dilemparkan ke laut, maka laut yang bergelora menjadi teduh.
Laut mengamuk karena Yunus melarikan diri dari panggilan Tuhan. Ketika Yunus naik kapal dari Yafo, Tuhan mendatangkan angin rIbut sehingga terjadi badai yang besar. Perbuatan Yunus telah membawa kerugian bagi perusahaan kapal yang dItumpanginya, awak-awak kapal dan para penumpang lainnya (Yunus 1:3-5,13). /fsp