Peserta diajak terbuka atas berbagai perubahan yang terjadi sebagai dampak dari AI yang pesat berkembang dan berdampak pada pelayanan gereja.
BERSYUKUR kepada Tuhan atas kasih dan penyertaanNYA, Konferdal Bidang PPSDI PPK tahun 2024 telah terlaksana baik pada tanggal 14-16 September 2024 di Hotel Bedrock Kuta, Bali.
Konferdal diikuti oleh 135 orang peserta, dihadiri Fungsionaris Majelis Sinode – Pendeta Manuel Raintung, Pendeta Sussy Rumeser, Penatu Shirley Van Houten, Penatua Robby Wekes, Pendeta Elly Pitoy, Penatua Ivan Lantu dan Penatua Victor Pangkerego. Para peserta yang hadir terdiri dari Pendeta Ketua Majelis Jemaat, Ketua III PHMJ, Sekretaris II PHMJ dan Ketua Komisi PPSD-PPK.

Peserta bersama Komisioner Komisi Nasional Disabilitas-Jonna Aman Damanik.
Juga terdapat beberapa utusan BP Mupel, Departemen, Dewan Pelkat dan Yayasan serta Dana Pensiun.
Ini menunjukkan betapa concern dan perhatian GPIB terhadap pengembangan Sumber Daya Insani yang merupakan pelaksana, penggerak dan eksekutor atas seluruh pelayanan, program kerja dan inisiatif yang dilakukan oleh GPIB.
Kegiatan strategis setiap 5 tahun sekali ini merupakan program kerja dan anggaran lingkup sinode tahun 2024-2025 yang dilaksanakan oleh Departemen PPSDI-PPK.
Diawali dengan pembentukan panitia pengarah (Steering Committee/SC) sebanyak 7 orang yang memikirkan konsep, strategi, serta runut kegiatan.
Setelah itu dibentuklah panitia pelaksana (Organizing Committee/OC) sebanyak 6 orang yaitu 4 orang SC ditambah 2 orang dari GPIB Ekklesia BUIIGNR-Kuta dan GPIB Maranatha Denpasar.

Seluruh peserta Konferdal PPSDI PPK GPIB 2024 Hotel Bedrock Kuta Bali.
Selama 2 bulan SC dan OC bekerja bersama didukung oleh Ketua III FMS dan Sekretaris II FMS, memikirkan dan mengupayakan yang terbaik agar Konferdal PPSDI-PPK terlaksana secara tepat sasaran, efektif dan efisien.
Topik utama yang diusung dalam Konferdal PPSDI PPK tahun 2024 adalah Peran dan Dampak Artificial Intelligence (AI) pada Pelayanan Gereja dan GPIB Bersiap Menjadi Gereja Ramah Disabilitas.
Diawali dengan sambutan tarian Bali oleh 2 anggota Pelkat PT dan 1 anggota Pelkat GP dari GPIB Ekklesia BUIIGNR, ibadah pembukaan dipimpin oleh Pendeta.Michiko P. Saren – KMJ GPIB Jemaat Ekklesia BUIIGNR Kuta-Bali.
Kegiatan pertama Konferdal PPSDI PPK 2024 adalah Pleno 1 – Check Up hasil Rakerdal PPSDi-PPK tahun 2019-Jogyakarta, peserta diajak untuk mengevaluasi apakah hasil Rakerdal Jogya sudah diterapkan di jemaat masing-masing.
Kegiatan yang dipandu oleh Ketua III FMS-Pendeta Sussy Rumeser menyimpulkan bahwa +/- 85% hasil Rakerdal 2019 sudah ditindaklanjuti baik di lingkup sinode maupun lingkup jemaat.
Selebihnya masih belum bisa dilaksanakan karena adanya tantangan baik internal maupun eksternal yang kemudian didiskusikan oleh peserta.
Pada Pleno 2 – peserta diajak untuk belajar menyusun Pembinaan sesuai kebutuhan lokal jemaat dengan mengacu pada Kompetensi Inti/Fundamental dan Kompetensi Fungsional sesuai peran individu dalam jemaat. Hal ini sangat penting sehingga melalui pembinaan yang tepat diharapkan dapat mengisi kesenjangan kompetensi (competencies gap) antara kompetensi ideal dan kompetensi faktual yang ada.
Materi yang disampaikan oleh Ketua Departemen PPSDI PPK-Penatua. Louna Ticoalu diawali dengan penjelasan tentang Gran Desain PPSDI GPIB yang menerangkan bangunan kompetensi yang saat ini dimiliki oleh GPIB.
Kegiatan dilanjutkan dengan Sesi 1 – Pengenalan Peran, Fungsi dan Dampak Artificial Intelligence (AI) dalam Pelayanan Gereja Secara Umum dan GPIB Secara khusus, Ditelaah dari Perspektif Teologi dan Teknologi dengan narasumber: Ang Wie Hay,M.Sc.,M.Div. (Praktisi IT dan Teologi dari Singapura).
Pembahasan ini dilanjutkan dengan Sesi 2 – Menjembatani pelayanan intergenerasional di GPIB yang heterogen, melalui pendekatan Artificial Intelligence (AI) yang efektif dan efisien.
Melalui 2 sesi ini peserta diajak untuk terbuka atas berbagai perubahan yang sudah dan akan terjadi sebagai dampak dari AI dan teknologi yang pesat berkembang dan berdampak pada pelayanan gereja.
Berikutnya pada hari ke-2, peserta mengikuti Ibadah Hari Minggu dengan Pelayan Firman Pendeta. Bendjamin Louhenapessy – KMJ GPIB Jemaat Pancaran Kasih Depok.
Dalam Ibadah Hari Minggu ini petugas persembahan dilayani oleh 3 orang anak penyandang disabilitas (2 orang Down Syndrome dan 1 tuna wicara) dari GPIB jemaat Getsemani Puri Gading Jimbaran dan GPIB Jemaat Ekklesia BUIIGNR Kuta.
Setelah itu peserta mendengarkan paparan dari Bapak Jonna Aman Damanik- Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia yang merupakan penyandang disabilitas netra.
Beliau mengajak peserta Bersiap untuk Gereja Ramah Disabilitas – Apa yang harus dilakukan dan bagaimana sosialisasi untuk implementasi jemaat GPIB?
Paparan ini membuka mata peserta bahwa masih banyak warga jemaat penyandang disabilitas yang belum dilayani oleh gereja karena keterbatasan data, pengetahuan, kemampuan, pemahaman, sarana dan prasarana.
Ini merupakan “PR” bagi GPIB dalam bersiap diri menuju GPIB Ramah Disabilitas yang akan dideklarasikan pada Bulan Desember 2024 mendatang.
Setelah itu peserta mengikuti Sesi 4 – Diskusi aktual dan faktual tentang Peningkatan Peran Keluarga (PPK) – Assessment dan check up yang dibawakan oleh Pendeta.Nancy NIsahpih-Rehatta – KMJ GPIB Jemaat Maranatha Denpasar.
Berbagai jenis upaya dan aktivitas dalam keluarga yang telah dilakukan maupun inisiatif lainnya memberi inspirasi bagi peserta, termasuk hasil check up di jemaat tentang penyelenggaraan PPK.
Aktivitas berikutnya adalah peserta membagi diri masuk dalam Kelas Peminatan/Pendalaman yang dilaksanakan secara paralel dan membahas 3 topik yang dipayungi oleh tema sentral Gereja Ramah Anak-Literasi Digital yaitu : 1. Gereja Ramah Disabilitas – dibawakan oleh Penatua Richard L. Tobing ; 2. Teknologi dalam berpelayanan – dibawakan oleh Pendeta I Nyoman Djepun dan 3. Pelayanan intergenerasional yang kreatif – dibawakan oleh Penatua Harry Purwanto. Ketiganya adalah Tim Departemen PPSDI-PPK.
Pada hari ke-2 ini kegiatan berakhir pada pukul 19.00 WITA dan setelah makan malam peserta diberikan waktu bebas untuk explore Pulau Dewata yang menjadi penyeimbang kegiatan sehingga di tengah keseriusan Konferdal PPSDI PPK, peserta juga tetap dapat menikmati indahnya Bali.
Pada hari terakhir, hujan deras mengguyur lokasi pelaksanaan sehingga memperlambat perjalanan peserta dari lokasi penginapan di Hotel Horison berjalan kaki ke Hotel Bedrock yang berjarak 240 meter tersebut.
Namun semangat dan komitmen peserta yang luar biasa tidak menghalangi keterlibatan dan keseriusan dalam Disko (Diskusi Kelompok) sesuai Term of Reference (TOR). Peserta kembali dibagi dalam 3 kelompok sesuai TOR yaitu :
- Memantapkan peran PPSDI-PPK di jemaat, khususnya saat penyusunan Program Kerja dan Anggaran (PKA) lingkup jemaat yang mengakomodir pelayanan Gereja Ramah Anak- Literasi Digital, Gereja Ramah Disabilitas dan Optimalisasi Teknologi.
- Mengembangkan Peningkatan Peran Keluarga di jemaat sesuai spiritualitas Kristiani dalam era perkembangan masyarakat masa kini dan kemajuan teknologi saat ini.
- Memetakan kompetensi inti dan fungsional dari warga jemaat (presbiter,anggota keluarga, pengurus unit-unit misioner) untuk diberdayakan dalam pelayanan bersama di gereja melalui program pembinaan yang tepat, guna mengisi ”gap” (kesenjangan) kompetensi yang ada.
Puji Tuhan melalui presentasi hasil disko telah diperoleh banyak masukan dan pandangan yang akan menjadi bahan evaluasi dan check up pada Konferdal PPSDI PPK 5 tahun mendatang di tahun 2029 sebagai bagian dari menuju Indonesia Emas tahun 2045 dan menuju GPIB 100 tahun pada tahun 2048.
Konferdal ditutup dengan tayangan In Memoriam (alm) Penatua. Juwilzon Pattinasarany yang merupakan anggota Steering Committee (SC) & Organizing Committee (OC) yang wafat pada 31 Agustus 2024.
Konferdal PPSDI PPK tahun 2024 dilanjutkan dan doa bagi keluarga oleh Pendeta Elly Pitoy-de Bell. Setelah itu Ibadah Penutup dipimpin oleh Pendeta Sisca E.D.M. Panambunan Lumunon – KMJ GPIB Jemaat Syalom Munang-Maning Denpasar.
Setelah ibadah, secara resmi Ketua III FMS – Pendeta Sussy Rumeser menutup Konferdal PPSDI PPK GPIB Tahun 2024 dilanjutkan dengan foto bersama seluruh peserta. Sampai Jumpa di tahun 2029. Tuhan Yesus beserta. (LounaTicoalu-Dept.PPSDI-PPK)
Oleh:
Ketua Departemen PPSDI-PPK
Pnt.Dra.Louna Ticoalu,M.M