JAKARTA, Arcus GPIB – Sepatutnya kita dibuang, tapi justru Dia menjumpai kita ditengah kegalauan hidup. Kehadiran-Nya membuat kita tenang, aman dan damai. Ia pun berjanji akan menyertai dan melindungi kita.
Mengatakan itu, Pendeta Sealthiel Isac Rabu (07/06/2023) mengurai Firman Tuhan Kejadian 28:10-22 mengangkat tema: Aku Menyertai dan Melindungi Engkau.
Menurutnya, Apa yang Allah lakukan bagi manusia semua karena anugerah-Nya, bukan karena kebaikan manusia.
“Ketika kita mengalami pertolongan-Nya, maukah kita berjanji, kita akan mengikut Dia dengan setia sampai akhir hidup kita?” kata Pendeta Seathiel.
“Sama seperti Yakub, kita seringkali gagal melakukan kehendak-Nya. Kita lari dari kenyataan hidup yang sulit menakutkan. Mungkinkah kita dapat melarikan diri dari akibat kesalahan kita? Hanya kalau kita menyadari bahwa kita telah gagal dan memohon pengampunan-Nya, Tuhan memulihkan kita. Yang luar biasa, walaupun kita telah gagal, Tuhan tidak membiarkan kita.”
Penipuan berkat bagi Esau oleh Yakub, membuat Esau mendendam. Ia bertekad untuk membunuh adiknya. Karena itu Ribka menyuruh Yakub segera lari ke Haran ke pamannya Laban (Kejadian 27: 41-45).
Dalam perjalanan pelariannya dari Bersyeba ke Haran, Yakub sampai di suatu tempat dan bermalam disitu. Dengan berbantal batu, Yakub bermimpi “sebuah tangga yang ujungnya sampai ke langit. Malaikat-malaikat naik turun tangga.
Tuhan berdiri disampingnya, menyatakan akan memberkati Yakub”. Tuhan Allah Abraham, Ishak berjanji, “akan menyertai dan melindungi Yakub” (ay.10-15).
Ketika Yakub sadar dari tidurnya, ia berkata: “sesungguhnya Tuhan ada disini. Tempat ini adalah rumah Allah”. Ia mengambil batu yang dijadikan bantalnya menjadi tugu dan menamainya Betel. Lalu Yakub pun bernazar: Jika Tuhan menyertai dan melindunginya memelihara dia sampai ia kembali ke rumah ayahnya, Tuhan akan menjadi Allah-Nya (ay.16-22). /fsp