Home / GPIB Siana

Sabtu, 23 Maret 2024 - 07:35 WIB

“Mari Teladani Maria, Jangan Munafik Seperti Yudas”

JAKARTA, Arcus GPIB – Mari belajar dari Maria dan tinggalkan kemunafikan ala Yudas. Karena keduanya tidak pernah seiring sejalan.  Maria melakukannya karena ia tulus melayani Yesus yang telah menyelamatkannya. Maria hidup bukan lagi soal dirinya sendiri, tetapi bagaimana bersyukur dan memberi yang terbaik untuk Yesus.

Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) GPIB Sabtu (23/03/2024) mengangkat tema: ”Belajarlah Ketulusan Hati, Tinggalkanlah Kemunafikan” mengurai Firman Tuhan dari Yohanes 12 : 1 – 8.

Ketulusan Maria bermuara pada tindakan pengorbanan. Berbeda dengan Yudas yang seakan-akan peduli orang miskin, padahal dalam dirinya penuh penipuan. pencurian dan kepentingan diri. Itulah orang munafik, yang hanya mencari untung dan kenyamanan diri sendiri.

Baca juga  MERIAH Bazaar Mupel Jakpus, Ada Pendeta Idol, Ada Piala Bergilir

Sungguh menarik memperhatikan narasi Alkitab pekan terakhir kehidupan Tuhan Yesus, menjelang penyaliban-Nya. Menarik untuk direnungkan dan dimaknai. Contohnya, apa yang dilakukan oleh Maria terhadap Yesus dan bagaimana respon Yudas Iskariot atas perbuatan Maria itu.

Maria mengajarkan tentang ketulusan, tapi Yudas Iskariot menampilkan perbuatan sarat kemunafikan. Dua hal yang sangat berbeda dan bertentangan bahkan bertolak belakang. Bagaikan kutub Utara dan Selatan. Bagaikan air dan minyak, tidak akan pernah bersatu. Ketulusan dan kemunafikan tidak hanya soal motivasi hati, tapi juga apa yang terwujud dalam kata dan perbuatan.

Baca juga  Andalkan Roh Kudus, Presbiter Wajib Meneruskan Pengajaran Sehat Ke Jemaat

Jamuan makan (biasa) di rumah Simon si Kusta (Mat. 26:6: Mrk. 14:3) untuk menghormati Yesus yang baru saja membangkitkan Lazarus — dan Marta melayani (ay.2) — berubah menjadi jamuan surgawi, ketika Maria menuangkan setengah kati minyak narwastu murni, guna meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya.

Minyak bermutu tinggi (murni, baunya semerbak di seluruh ruangan) dan mahal harganya (Yudas menyatakan harga minyak itu adalah 300 dinar, paling tidak seharga Rp 30 -45 juta dengan catatan bahwa satu dinar adalah upah sehari seorang buruh harian. Di Indonesia sekitar Rp 100 – 150 ribu). /fsp

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Berharap Gereja Melek Investasi, Dapen GPIB Gelar “Investment is Easy”

GPIB Siana

Pdt. Esther Suthya Tumansery: Pertolongan Tuhan yang Tidak Berubah

GPIB Siana

Ayo Ke Bazaar Mupel Jakpus, Ada Kompetisi Pendeta Idol, Dance dan Fashion Show

GPIB Siana

Vina Pandu Winata Di HUT Vicora Tulende: “Wow, Ini Bonus…”

GPIB Siana

Kejutan Disesi Pembinaan dan Gathering Karyawan Kantor MS Di Yogyakarta

GPIB Siana

Keberhasilan Karena Roh Kudus, Bukan untuk Mencari Pujian atau Hormat dari Manusia.

GPIB Siana

Event Pelkes Effatha, KMJ Teddy Masinambouw: Dulu Sampai SMA Sekarang Universitas

GPIB Siana

Selamat Jalan Pdt. Paskaina Risteruw-Suripatty, Kami Tetap Mengenangmu