JAKARTA, Arcus GPIB – Mari menguji hidup kita, apakah potensiku, pengetahuanku, keahlianku, ketrampilanku, dan berbagai karunia yang kumiliki yang diberikan Tuhan, tertuju pada diriku? Kalau itu yang terjadi , kita harus bertobat.
Penegasan tersebut disampaikan Pdt. Sealthiel Izaak, Jumat (29/4). Tidak hanya bertobat, tapi juga perlu datang kepada Tuhan, mempersembahkan hidup kepada-Nya, dan menggunakan karunia-karunia dan potensi yang Tuhan berikan hanya untuk kemuliaan-Nya.
Laman amazingfacts.id menyeebutkan, talenta-talenta yang dipercayakan Kristus melukiskan pemberian-pemberian dan berkat-berkat yang dikaruniakan Roh Kudus.
Kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan; kepada yang seorang Roh yang sama memberikan Iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh.Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.” Karunia yang diterima semua orang tidaklah sama, akan tetapi kepada setiap hamba Tuhan sesuatu karunia Roh dijanjikan.
Sebelum Ia meninggalkan murid-murid-Nya, Kristus “mengembusi mereka dan berkata, Terimalah Roh Kudus.” Sekali lagi Ia berkata, “Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku.” . . .
“Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus,” Roh itu ”memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus seperti yang dikehendaki-Nya.”
Karunia itu telah menjadi milik kita dalam Kristus, akan tetapi memiliki karunia-karunia itu sesungguhnya bergantung atas penerimaan kita pada Roh Allah. /fsp