Home / Misioner

Senin, 28 Agustus 2023 - 13:06 WIB

Mempesona, Ibadah Etnik NTT di GPIB Petra Jakarta, Mempererat Warga Jemaat

Semarak kostum etnik NTT di GPIB Petra DKI Jakarta.

Semarak kostum etnik NTT di GPIB Petra DKI Jakarta.

JAKARTA, Arcus GPIB – Gerak tari perempuan dengan kostum Nusa Tenggara Timur (NTT) mempesona memikat mata yang memandang saat memulai ibadah di GPIB Petra DKI Jakarta Utara, Minggu (27/08/2023). Langkah pasti seorang penari pria menghunus pedang semakin menambah kekentalan suasana etnik diiringi penari-penari perempuan nan cantik.

Pnt. Suyanti Ludji bersama para juara lomba berbusana terbaik.

Tarian NTT pengiring pembukaan ibadah di gereja dengan Ketua Majelis Jemaat (KMJ) Pendeta Ferry Raintung semakin khusuk diiringi tabuhan genderang dan petikan alat musik khas NTT, Sasando.

Suasana khusuk semakin dominan manakala arak-arakan presbiter bertugas memasuki ruang ibadah membawa Alkitab oleh Penatua Suyanti Ludji dengan kostum NTT bercorak biru disusul Pendeta Ivan Dynamika Sikombong yang mengenakan topi adat suku Rote.

Pdt. Ivan Dynamika Sikombong menyapa warga jemaat dengan foto bersama.

Catatan Arcus GPIB mengutip Gramedia.com, di provinsi NTT ada sekitar 7 suku, yaitu suku Sabu, Suku Helong, Suku Sumba, Suku Dawan, Suku Rote, Suku Manggarai, dan Suku Lio. Dengan adanya tujuh suku yang berbeda, tak heran jika NTT menjadi salah satu provinsi yang kaya akan kebudayaan. Salah satunya adalah beragam jenis pakaian adat dari setiap suku.

Baca juga  SAH, 11 Fungsionaris Majelis Sinode, 3 BPPG Diteguhkan

Ketua Pelaksana Ibadah Etnik NTT, Diaken Agustian Henukh mengatakan, sukses yang dicapai dari pelaksanaan ibadah etnik karena adanya Tim Kerja yang dibentuk walau dalam waktu yang sangat singkat, sekitar dua minggu.

Ketua Pelaksana Ibadah Etnik NTT, Diaken Agustian Henukh diantara warga jemaat.

Peduan suara melantunkan pujian dengan sentuhan etnik: Khusuk.

“Kita juga bekerja sama dengan PHMJ bersama-sama membuat ibadah etnik NTT ini supaya dapat berjalan dengan baik.Dengan dukungan PHMJ dan teman-teman kerja kita akhirnya bisa berbuahkan seperti sekarang ini dengan tujuan untuk lain mempererat warga jemaat NTT yang di jemaat di Jakarta, khususnya di GPIB Petra,” kata Agustian.

Baca juga  Manuver PMKI Di Dadap: “Orangtua Bekerja, Kami Dampingi Anak-anak”

Menurutnya, capaian dari terselenggaranya ibadah etnik ini terbentuk kekeluargaan yang sangat besaar sekali karena diketahui di NTT ini ada tiga pulau besar yakni Pulau Sabu, Pulau Flores dan Pulau Timor.

Ibadah semakin khusuk dengan sentuhan etnik NTT: Menawan.

“Dengan semangat kita untuk menjalin persatuan kebersamaan dengan warga NTT dan sekitarnya kita bisa melaksanakan ibadah etnik ini dengan sukses. Itu semua bukan kekuatan kita tapi saling memahami,” imbuh Agustian.

Sukses pelaksanaan juga tidak lepas dari sentuhan spirit Pendeta Roberth Marthin yang akrab disapa Romo ini. Tak heran kalau dalam keseharian ia sering disapa Sang Sutradara karena telenta seni peran yang cukup dipunyai.

Usai ibadah etnik dilakukan penjualan berbagai hasil bumi NTT dan penjualan berbagai hasil tenun NTT dari selempang hingga kain tenun.

/fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Refleksi Paskah GPIB Pniel Palembang, Menggugah: Allah Berkenan Kepada Perempuan

Misioner

Dari Rakerdal PEG, Pdt. Nancy Nisahpih: Perlu Mengubah “Mindset” tentang Memberi

Misioner

Dari Konven Pendeta GPIB Medan: Diakonia itu Core Business Kita

Misioner

WCC Akan Sikapi Berbagai Isu Publik dan Seruan Kepada Pemangku Kepentingan

Misioner

Utus Sambut di GPIB Yahya Jakarta, Pdt. Rumambi : Menjadi Arak-arakan yang Jelas Arahnya

Misioner

“Jangan Jauh dari Sang Maha Besar!”

Misioner

GPIB Paulus 88 Tahun, Sekum Pdt. Elly Pitoy: ”Love is Share”

GPIB Siana

Sukses Di Palembang, Leaders Meeting Kembali Digelar Di Bali