Home / Germasa

Minggu, 29 Desember 2024 - 22:44 WIB

Menag: Natal Mengingatkan Akan Kedamaian dan Kasih Kristus

Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka serta Menag Nasaruddin Umar
di Acara perayaan Natal Nasional, di GBK Jakarta, Sabtu 28/12/2024. /Foto: JawaPos.com

Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka serta Menag Nasaruddin Umar di Acara perayaan Natal Nasional, di GBK Jakarta, Sabtu 28/12/2024. /Foto: JawaPos.com

JAKARTA, Arcus GPIB – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat untuk menjadikan Natal sebagai momentum mengukuhkan nilai-nilai persatuan dan toleransi dalam keberagaman bangsa. Hal tersebut diungkapkan Menag pada Natal Nasional 2024 yang digelar di Indonesia Arena,

“Natal tahun ini bukan sekadar perayaan spiritual. Indonesia adalah rumah besar bagi berbagai suku, agama, dan budaya, yang menjadi kekayaan luar biasa. Natal menjadi pengingat bahwa kedamaian dan kasih Kristus tidak mengenal batasan perbedaan,” ucapnya.

Dilansir situs Kemenag RI, Menag berharap, sukacita Natal dapat mengukuhkan persahabatan sejati di antara umat. “Karena persatuan dalam keberagaman tersebut menjadi fondasi hidup kita hingga sekarang dan berbagai momentum sukacita seperti natal niscaya dapat menghantar kita pada ikatan persaudaraan sejati antar manusia,” ucap Menag.

Menag merasa bahwa setiap agama di negeri ini sanggup membangun kehidupan bersama yang rukun dan damai. Setiap umat beragama, apa pun agamanya telah memperlihatkan kehidupan yang rukun damai.

Baca juga  Kasus Bakar AlQur'an: Pemerintah Indonesia Diminta Tekan Swedia

“Kunci kehidupan rukun damai dan tenggang rasa di negeri ini ialah moderasi beragama, suatu sikap kedewasaan cara beragama,” tukas Menag.

Tema natal tahun ini, “marilah sekarang kita pergi ke Betlehem” (lukas 2:15): Betlehem, kota kecil yang menjadi tempat kelahiran Yesus, melambangkan damai dan harapan baru. Menag mengapresasi tema Natal Nasional 2024 ini yang digagas oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI) ini.

Menurut Menag, tema ini membawa pesan tentang kesetiaan dan kesediaan dalam mengikuti panggilan Tuhan. “Tema ini sejalan dengan semangat Kementerian Agama untuk mendorong umat mengamalkan ajaran agamanya,” ujarnya.

“Sebab semakin lekat umat dengan ajaran agamanya maka dunia akan semakin damai dan rukun. Sebaliknya semakin berjarak antara umat dan ajaran agamanya, banyak resiko kerusakan baik manusia dan alam raya yang akan terjadi,” lanjut Menag.

Baca juga  Peringatan BULAN GERMASA GPIB-2024 “Terciptalah Keadilan dan Perdamaian”

Ia pun mengapresiasi inisiatif yang dilakukan dalam rangkaian acara natal nasional 2024, seperti bakti sosial di Nusa Tenggara Timur, Manado, dan Agats serta aksi ekologi di Muara Gembong Bekasi.

“Kegiatan-kegiatan ini merupakan wujud nyata kasih dan kepedulian terhadap sesama, sebagaimana diajarkan dalam kitab suci dan nilai-nilai pancasila,” ucapnya.

“Marilah kita jadikan perayaan natal 2024 sebagai momentum membumikan ajaran agama dalam semangat cinta kasih kemanusiaan. Cinta kasih akan membawa kedamaian dan kerukunan yang menjadi prasyarat pembangunan. Ini adalah kontribusi besar umat beragama bagi kemajuan Indonesia,” tutup Menag. ***

Share :

Baca Juga

Germasa

KH Yahya Staquf Terpilih Ketua Umum PBNU, Pdt, Manuel E. Raitung Minta Mupel-mupel Bangun Kemitraan Religi

Germasa

“Seneng Bisa Ikut Relawan Multimedia Di Forum Konven Pendeta dan PST 2023 Medan”

Germasa

Meja Registrasi Peserta Konven : Aman

Germasa

Umat Akan Senang Bila Chattra di Candi Borobudur Terpasang Kembali

Germasa

Dialog Karya Kebangsaan GERMASA: Merangkai Kebersamaan Lintas Agama

Diakonia

Jangan Hanya Menuntut, Gubernur Ganjar Pranowo: Gereja Harus Peka dan Mau Berbagi

Germasa

Dari Semiloka “Gereja dan Demokrasi”, Rocky Gerung: “Gereja Bisa Memilih Menjadi Oposisi”

Germasa

Seleksi Dilakukan Secara Profesional, Pdt. Johny A. Lontoh: Ternyata, Sangat Berat