Home / Opini

Senin, 8 Agustus 2022 - 22:39 WIB

MENJADI Seorang Kristen Itu Anugerah Terindah

Warga GPIB Hosiana Berau, 2015. /Foto Dok. Frans S. Pong

Warga GPIB Hosiana Berau, 2015. /Foto Dok. Frans S. Pong

Oleh : Dr. Wahyu Lay Dosen Filsafat, Warga GPIB Cipeucang, Jawa Barat

Tuhan memanggil, memilih dan menjadikan kita seorang kristen bukan tanpa maksud dan tujuan. Seperti ada tertulis dalam Ef 1:4-5 Rasul Paulus berkata: “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya.

Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya”.

Dalam suratnya rasul Paulus kepada jemaat di Efesus (bukan kepada semua orang melainkan khusus kepada orang-orang kudus di Efesus dan orang-orang percaya dalam Kristus Yesus, termasuk kita) katakan, bahwa Allah telah memilih dan menetapkan kita dari semula sebelum dunia dijadikan.

Baca juga  AKHIRNYA Kebaikan Itu Selalu Menang

Allah memilih kita karena rencana kerelaan dan kehendak-Nya yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan kita di dalam Kristus. Jadi kita dipilih Allah bukan karena kita layak atau baik.

Tetapi supaya di dalam Kristus kita bisa ditebus keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib, dibenarkan dan dikuduskan. Sehingga kita bisa tinggal tetap di dalam Kristus dan dimeteraikan dengan Roh Kudus menjadi milik Allah untuk memuji kemuliaan-Nya.

DIKUDUSKAN artinya kita dipanggil, dipilih, dijadikan milik Allah, dipisahkan dari dunia ini dan dikhususkan bagi Allah untuk melayani dan melakukan kehendak-Nya.

Baca juga  Mengajak Jemaat Hidup Bermutu: Pengkhotbah Moralitas Harus Tahu Ini

Sedangkan TAK BERCACAT DI HADAPAN-NYA artinya kita menjalankan hidup dengan cara yang berkenan kepada Allah, menjadi anak-anak Allah milik kesayangan-Nya yang serupa dengan Kristus dan didapati sempurna pada saat Kristus datang menyatakan diri-Nya.

Sebab itu jangan sia-siakan apalagi salahgunakan kasih karunia-Nya yang telah memilih kita menjadi orang kristen di zaman ini. Kembalilah kepada jati diri kita sebagai anak Allah yang sesungguhnya, bukan sekedar orang yang percaya atau beragama kristen.

Kegagalan kita untuk menjalankan hidup kekristenan dengan benar menjadikan kita sebagai seteru Salib Kristus yang tidak mungkin masuk Kerajaan Sorga. ***

Share :

Baca Juga

Opini

TERANG DUNIA: Kekristenan Kita Haruslah Nampak

Opini

“Ama Et Fac Quod Vis” Cintailah Dengan Cinta Dari Hati, Lalu ….

Opini

Pendidikan Hanya untuk Manusia, Makhluk yang Perlu Belajar Banyak

Opini

Emosi Merusak Persatuan, Kearifan Tidak Ada Dalam Emosional dan Meledak-ledak

Opini

Mengajak Jemaat Hidup Bermutu: Pengkhotbah Moralitas Harus Tahu Ini

Opini

Dr. John Paulus: “Usia Hanyalah Angka”

Opini

Kaya, Dikagumi dan Tersohor, Pilih yang Mana?

Opini

Belajar Dari Sejarah