JAKARTA, Arcus GPIB – Teruslah setia mencari Tuhan dalam kejujuran dari relung hati bukan hanya sekadar mengaku mencari Tuhan tetapi hati tidak benar-benar ikhlas mencariNya. Demikian disampaikan Pdt. Meilanny Risamasu dalam program acara “Night Call” yang ditayangkan melalui youtube GPIB Indonesia Minggu 20 Maret 2022.
“Daras Adonai (bahasa Ibrani, red) atau mencari Tuhan adalah kesediaan untuk meluangkan waktu terbaik buat Tuhan, bukan yang sisa tapi yang disisihkan,” kata Pdt. Meilanny sembari mengajak untuk terus menerus memperbaiki hubungan baik dengan Tuhan, dan menemukan apa saja yang Tuhan kehendaki untuk dilakukan.
Hal lainnya, kata Pendeta Pelayan Umum, Tugas Belajar Studi Lanjut Program Doktoral ini, perlunya menyediakan waktu bagi Tuhan, hidup bertanggungjawab, menjalankan kebaikan dalam pekerjaan, di rumah di tempat studi atau di pekerjaan diluar rumah.
“Tidak melupakan janji untuk hidup setia dihadapan Tuhan sebagaimana deklarasi iman dengan berkata “Ya, dengan Segenap Hatiku” yang diucapkan sebagai warga sidi dihadapan Tuhan,” tandasnya.
Daras Adonai juga bagaimana menemukan dan menyadari hal-hal apa saja yang sudah menjauhkan seseorang dari Tuhan dan tidak akan melakukan apa yang tidak berkenan bagi Tuhan.
Janji setia kepada Tuhan, kata Meilanny, bukan sekadar menjadi Kristen setia sampai mati, tetapi bagaimana kualitas dari janji setia itu nyata ke dalam dan nyata keluar. Kualitas setia yang nyata kedalam berarti setia menelisik memeriksa perilaku, merenungkan apa hal buruk atau baik yang dilakukan.
Untuk kualitas yang nyata keluar, berusaha melakukan yang benar, yang indah, yang adil, yang bermanfaat, yang penuh rahmat itu kedalam kehidupan bersama. Contoh, suami dan istri yang berjanji setia dihadapan Tuhan akan mengutamakan Tuhan bukan keinginan diri. Terus menjaga diri untuk menjauhkan diri dari perselingkuhan, bukan bermain api.
Setia mencari Tuhan yang nyata keluar juga akan tampak bagaimana orang yang beriman kepada Kristus memperlakukan sesamanya, ia tidak memfitnah, tidak berlaku semena-mena, tidak menyombongkan diri dalam pelayanan dan pekerjaan dan tidak menjadi batu sandungan.
Ia tidak akan goyah karena uang atau jabatan atau menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang dinginkan. Ia tidak akan senang diatas penderitaan orang lain, apalagi menertawakan kesusahan orang bahkan orang yang tidak disukainya. /fsp