JAKARTA, Arcus GPIB – Kesatuan pelayanan menjadi berarti ketika dihadirkan dengan semangat pertumbuhan jemaat. Dengan demikian pelayanan dapat terarah dengan baik, sebab tidak melayani diri melainkan jemaat Tuhan.
Dalam konteks keluarga, sikap demikian juga perlu dijaga dengan baik, yakni peka terhadap kebutuhan pertumbuhan fungsi keluarga. Orang tua yang melayani Tuhan akan menjadi teladan bagi anak-anak untuk memahami ajaran Kristus dalam tindakan.
Demikian disampaikan dalam renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) GPIB Jumat (19/07/2024) mengangkat tema: PELAYANAN BERSAMA mengurai Firman Tuhan dari Kolose 4 : 7 – 9 yang fokus pada “..kawan pelayan dalam Tuhan” (ay.7b).
Disampaikan bahwa betapa pentingnya pelayanan yang dilakukan bersama.
Paulus dan Tikhikus memang berbeda latar belakang. Namun mereka menjadi satu tim dalam pelayanan. Paulus memperlihatkan kepada jemaat di Kolose bahwa kendati para pelayan memiliki keberagaman latar-belakang, namun mereka satu dalam melayani Yesus Kristus.
Hal ini sekaligus menunjukkan betapa pentingnya pelayanan yang dilakukan bersama. Paulus juga memberi ruang yang besar kepada Tikhikus dan Onesimus dengan identitas mereka yang berbeda untuk melayani dalam kebebasan.
Alhasil, Tikhikus memberi yang terbaik dari apa yang dimilikinya, yakni kesetiaan dan dukungannya kepada Paulus agar pemberitaan Injil dapat terus dilakukan. Tikhikus dan Onesimus sama-sama bekerja dalam pewartaan Injil dan pelayanan jemaat.
Melalui suratnya, Paulus menunjukkan bahwa ia dan kedua koleganya peka terhadap kebutuhan jemaat Kolose dan bersatu dalam pelayanan bagi mereka. /fsp