Ladang itu luas terbentang
Benih padi siap ditanam
Butuh petani yang datang
Giat bekerja siang dan malam
Dunia bagaikan sebuah ladang
Tempat semua benih ditaburkan
Mungkinkah di hari penuaian
Sang Tuan ‘kan terlihat senang?
Perlu banyak pekerja di sana
Para hamba yang setiawan
Supaya ketika waktunya tiba
Padi menguning dipersembahkan…
JAKARTA, Arcus GPIB – Tiga baris puisi menggambarkan bahwa lahan pelayanan amat luas dan diperlukan para pekerja yang siap menggarap ladang tersebut. Gereja Tuhan itulah Ladang yang dipersipakan Sang Pemilik, Yesus Kristus Tuhan, untuk menaburkan benih kebenaran yakni Firman Tuhan di ladang pelayanan.
Menyiapkan para “pekerja di ladang” adalah langkah tepat dan utama untuk dilakukan. Secara kelembagaan (sebagai pemberi kerja), GPIB tidak memiliki hubungan langsung (secara struktural) dengan mahasiswa Teologia yang nantinya akan menjadi pegawai GPIB melalui proses pemendetaan (Vikaris). Namun, relasi mahasiswa Teologia yang berasal dari GPIB itulah menjadi upaya “menjangkau tanpa batas” mereka yang ke depannya akan menjadi pekerja di “ladangNya” itu.
Program kegiatan Pendampingan Mahasiswa GPIB adalah upaya GPIB yang memposisikan diri bukan hanya sebagai lembaga atau institusi pemberi kerja yang melihat mahasiswa GPIB sebagai tenaga kerja (calon pegawai), namun GPIB menempatkan diri sebagai gereja Tuhan yang juga melihat mahasiswa sebagai Warga Gereja yang perlu dibina dan disiapkan menjawab panggilan Sang Pemilik Ladang, Yesus Kristus Kepala Gereja.
KEGIATAN PENDAMPINGAN MAHASISWA TEOLOGI
Bentuk kepedulian GPIB pada sumber daya insani warga gerejanya, secara khusus kepada Mahasiswa Teologi di 4 (empat) Perguruan Tinggi, diwujudkan melalui PKA Lingkup Sinodal Bidang IV (PPSDI-PPK). Kegiatan Pendampingan Mahasiswa Teologi ini telah diprogramkan secara berulang selang beberapa tahun ini pada PKA Sinondal khususnya Bidang IV (PPSDI-PPK).
Pada tahun program 2022-2023, telah dilaksanakan 2 (dua) kali kegiatan, yakni secara online (sifatnya perkenalan) dan secara tatap muka. Kegiatan secara tatap muka merupakan lanjutan dari kegiatan pertama (daring via zoom meeting), yang dilaksanakan di lokasi tempat 4 (empat) Perguruan Tinggi Teologia berada. Majelis Sinode membentuk Tim Pendampingan, yang terdiri dari empat orang anggota Departemen PPSDI-PPK untuk kelancaran kegiatan ini, yakni:
- Simon Hans Raprap untuk STFT Jakarta
- Lusiana Salawane-Bolodadi untuk UKDW Yogyakarta
- Umy Rahaju untuk UKSW Salatiga
- I Nyoman Djepun untuk STT INTIM Makassar
Tugas dari Tim Pendampingan ini adalah memastikan terbukanya jalur komunikasi antara mahasiswa Teologi di empat Perguruan Tinggi (Teologi) yang bekerjasamanya dengan GPIB, dan melakukan pendampingan kepada mahasiswa di masing-masing perguruan tinggi terkait dengan hal-hal administrasi dalam pengurusan Surat Rekomendasi Gereja (SRG), update perkembangan GPIB terkait kebijakan-kebijakan organisasi gereja dan menyiapkan para mahasiswa memahami GPIB sebagai “ladang” pelayanan kelak jika mereka menjadi Vikaris dan selanjutnya Pendeta GPIB.
JAKARTA-SALATIGA-YOGYAKARTA-MAKASSAR
Kegiatan Visitasi kepada para mahasiswa di 4 perguruan tinggi sebagai bagian dari Pendampingan Mahasiswa Teologia tersebut dilaksanakan berdasarkan PKA 2022-2023 lingkup Sinodal Bidang IV PPSDI-PPK.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk empat Kampus yang berbeda, yakni:
Sekolah Tinggi Filsafat Teologia Jakarta pada tanggal 13 Maret 2023 dimulai pukul 17.00 WIB di Kantor Majelis SInode GPIB yang di hadiri oleh 25 orang mahasiswa STFT Jakarta. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Fungsionari Majelis Sinode, yaitu Maureen S. Rumeser, M.Th (Ketua III), Pnt. Ivan Gelium Lantu, SH, M.Kn (Sekretaris 2). Tim Pendamping dari Departemen PPSDI-PPK adalah Pdt. Umy Rahaju dan Pdt. I Nyoman Djepun.
Fakultas Teologia Universitas Kristen Satya Wacana pada tanggal 27 Maret 2023 di Kampus UKSW Salatiga. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Fungsionari Majelis Sinode, yaitu Roberto J.M. Wagey, M.Th (Sekretaris 1 ), Pnt. Ivan Gelium Lantu, SH, M.Kn (Sekretaris 2). Tim Pendamping dari Departemen PPSDI-PPK adalah Pdt. Umy Rahaju dan Pdt. Lusiana Salawane-Bolodadi.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Mupel DIY-Jateng dan GPIB Jemaat Tamansari Salatiga melalui kehadiran Pdt. Adriano Wangkay, S.Th dan Pdt. Deasy E. Wattimena-Kalalo, S.Th, M.A. GPIB Jemaat Tamansari Salatiga juga menfasilitasi beberapa kebutuhan pelaksanaan kegiatan di kota yang mendapat julukan De Schoonste Stad van Midden-Java (Kota Terindah di Jawa Tengah) ini.
Fakultas Teologia Universitas Kristen Duta Wacana pada tanggal 29 Maret 2023 di Kampus UKDW Yogyakarta. Di kota Pelajar ini, kegiatan Pendampingan mahasiswa agak berbeda khususnya pada jumlah Majelis Sinode yang hadir. Sesuai rencana kegiatan, Majelis Sinode yang hadir adalah Marthen Leiwakabessy, S.Th. (Ketua I) dan Pnt. Ivan Gelium Lantu, SH, M.Kn (Sekretaris 2) bersama Tim dari Departemen PPSDI-PPK yakni Pdt. Umy Rahaju dan Pdt. Lusiana Salawane-Bolodadi.
Namun bertepatan dengan kegiatan Majelis Sinode di Yogyakarta, maka terlihat dalam kegiatan itu juga Pdt. Drs. Paulus Kariso Rumambi, M.Si. selaku Ketua Majelis Sinode dan Pdt. Elly D. Pitoy-de Bell. S.Th. (Sekretaris Umum Majelis Sinode). Terlihat juga hadir bersama mahasiswa yakni Pdt. Antonius T. Salawane, S.Th. (KMJ GPIB Ekklesia Bali) yang merupakan alumni dari UKDW Yogyakarta; Pdt. Dr. Jozef M. N. Hehanussa, M.Th. yang adalah Pelum GPIB (dosen UKDW) sekaligus Kaprodi Sarjana Filsafat Keilahian Dosen Sejarah Kekristenan, Studi Perdamaian.
Sekolah Tinggi Theologia Indonesia Timur (STT INTIM) Makassar pada tanggal 10 April 2023 di GPIB Jemaat Bahtera Kasih Makassar. Di Kota Angin Mamiri ini, mahasiswa STT INTIM Makassar berjumpa dengan Majelis Sinode GPIB yang diwakili oleh Elly D. Pitoy-de Bell. S.Th. dan Pnt. Ivan Gelium Lantu, SH, M.Kn. Selanjutnya Tim dari Departemen PPSDI-PPK yang turut hadir adalah Pdt. Simon H. Raprap dan Pdt. I Nyoman Djepun. Hujan deras menyambut pelaksanaan kegiatan di kota Daeng ini.
GPIB Jemaat Bahtera Kasih Makassar menyediakan fasilitas kegiatan ini yang dimulai pukul 17.00 – 22.45 Wita. Selain Tim dari Jakarta, kegiatan ini juga dihadiri oleh Pdt Charles J. Manuputty, M.Si (KMJ GPIB Bahtera Kasih Makassar) dan para pendeta GPIB yang ditugaskan menjadi Dosen di STT INTIM, yakni Pdt. Dr. John C. Simon, M.Th, M.Hum (Direktur Pascasarjana STT INTIM Makassar) dan Pdt. Dr. Bartholomius Padatu, MPA.,M.Th.
KOMUNIKASI = PENDAMPINGAN
Mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan bersyukur dapat secara langsung berjumpa dan berkomunikasi dengan Majelis Sinode GPIB. Di empat perguruan tinggi ini, acara dimulai dengan perkenalan mahasiswa yang dilakukan dalam suasana penuh keakraban. Selanjutnya secara bergantian Majelis Sinode melakukan sapaan awal yang juga “mencairkan” suasana. Kondisi yang akrab dan bersahabat yang dipandu oleh Tim Pendamping dari Departemen PPSDI-PPK ini, layaknya terlihat bagaikan komunikasi antara orangtua dan anak.
Majelis Sinode GPIB yang hadir di masing-masing lokasi ini menyampaikan arahan dan informasi terkait beberapa kebijakan institusi yang berhubungan dengan rekrutmen calon Vikaris dan proses yang harus disiapkan. Pada kesempatan itu juga Majelis Sinode menyampaikan slide presentasi tentang Informasi seputar hasil dari Konven Pendeta GPIB dan Persidangan Sinode Tahunan 2023. Pada sesi ini, Mahasiswa diperkenalkan tentang beberapa kegiatan yang direncanakan pada tahun program 2023-2024 lingkup sinodal dan apa yang akan dicapai GPIB melalui tema tahunan yang ada.
Departemen PPSDI-PPK melalui Majelis Sinode, menghadirkan pula pada kegiatan ini Pdt. Rd. Vandalia Ch. Tampubolon–Herman, S.Si-Teol (Ka. Biro Personalia). Pada sesi ini disampaikan slide presentasi tentang persyaratan menjadi Vikaris GPIB dan proses memperoleh Surat Rekomendasi Gereja (SRG). Melalui sesi ini pula, ditemukan bahwa tidak semua Mahasiswa Teologia di 4 (empat) Perguruan Tinggi ini telah memiliki SRG. Beberapa bahkan baru memahami bahwa SRG merupakan syarat mutlak mengikuti proses seleksi kegiatan vikariat (pemendetaan GPIB). Tidak heran jika topik seputar SRG menjadi pokok utama yang ditanyakan oleh para Mahasiswa.
Sebagaimana disebutkan di atas, kegiatan Pendampingan Mahasiswa ini terjadi dalam suasana akrab, maka kesempatan ini digunakan oleh Mahasiswa untuk menyampaikan banyak hal. Beberapa keluhan, masalah yang dihadapi selama berproses di kampus diutarakan tanpa ragu, bahkan hingga hal-hal yang sensitif sekalipun. Tidak heran misalnya, di Makassar, kegiatan ini berlangsung hampir 6 (enam) jam dan berakhir sekitar pukul 22.45 Wita.
Persoalan penting yang saat ini sedang dihadapi para Mahasiswa STT INTIM Makassar adalah proses akreditasi STT INTIM Makassar yang berdampak pada alumni kampus di Makassar ini ketika akan mengikuti pendaftaran Vikaris. Sekretaris Umum Majelis Sinode GPIB, Pdt. Elly D. Pitoy-de Bell. S.Th. menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi ini dan mengajak para mahasiswa untuk bersabar serta mendukung dalam doa berbagai proses yang sedang dilakukan; juga memberikan support dan membangun semangat para mahasiswa di Makassar dan menyampaikan bahwa Majelis Sinode turut berupaya mencarikan solusi yang terbaik.
Tidak semua pertanyaan ada jawabannya; dan tidak semua persoalan dapat secara instan diselesaikan. Namun kehadiran GPIB di kampus-kampus teologi ini adalah wujud perhatian dan kepedulian terhadapat Mahasiswa Teologia utusan GPIB. Pendampingan mahasiswa teologi yang didukung oleh GPIB selain menjalin komunikasi terbuka juga memperlengkapi mereka mengenai gerak layan GPIB secara up to date maupun dokumen-dokumen hasil keputusan Persidangan gerejawi. Harapannya, mahasiswa dapat menyumbangsihkan karya tulis atau skripsi/tesis baik ke lembaga pendidikannya maupun bagi kemajuan GPIB ke depannya.
Kiranya kegiatan positif ini dapat terus berlangsung.
Soli Deo Gloria. Tim PPSDI-PPK.