JAKARTA, Arcus GPIB – Pendeta-pendeta emeritus GPIB ngumpul. Tidak hanya sekadar ngumpul ada kegiatan yang luar biasa digagas dan dilakukan dalam pertemuan yang dilaksanakan di GPIB Menara Iman Jakarta pada Senin, 17 Oktober 2022.
Kegiatan apakah itu? Selain ibadah, ternyata Bapak-bapak dan ibu-ibu pendeta ini membicarakan hal-hal yang menyangkut kesehatan mental. Untuk itu dihadirkan seorang pembicara dibidang kesehatan mental, Dr. dr. Tineke Waney. Sp.KJ.
Wow,…materi yang sangat menarik, tentunya sangat dibutuhkan tidak hanya kepada kaum muda tapi juga kaum lansia.
Laman halodoc.com menyebutkan, jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.
Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan mental, yaitu:
- Melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif secara fisik.
- Membantu orang lain dengan tulus.
- Memelihara pikiran yang positif.
- Memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah.
- Mencari bantuan profesional jika diperlukan.
- Menjaga hubungan baik dengan orang lain.
- Menjaga kecukupan tidur dan istirahat.
Pengobatan
Beberapa pilihan pengobatan yang akan dilakukan dokter dalam menangani gangguan mental, antara lain:
- Psikoterapi. Psikoterapi merupakan terapi bicara yang memberikan media yang aman untuk pengidap dalam mengungkapkan perasaan dan meminta saran. Psikiater akan memberikan bantuan dengan membimbing pengidap dalam mengontrol perasaan. Psikoterapi beserta perawatan dengan menggunakan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit mental. Beberapa contoh psikoterapi, antara lain cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy, dan sebagainya.
- Obat-obatan. Pemberian obat-obatan untuk mengobati penyakit mental umumnya bertujuan untuk mengubah senyawa kimia otak di otak. Obat-obatan tersebut berupa golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs), dan antidepresan trisiklik. Obat-obatan ini umumnya dikombinasikan dengan psikoterapi untuk hasil pengobatan yang lebih efektif.
- Rawat inap. Rawat inap diperlukan jika pengidap membutuhkan pemantauan ketat terhadap gejala-gejala penyakit yang dialaminya atau terdapat kegawatdaruratan di bidang psikiatri, misalnya percobaan bunuh diri.
Adapun pendeta-pendeta emeritus yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah:
1. Pdt. Jeffrey Sompotan dan istri
2. Pdt. Juli Tetelepta
3. Pdt. Carolina Mailoa
4. Pdt. Meis Loppies
5. Pdt. John Loppies dan istri
6. Pdt. Lucky Gosal dan istri
7. Pdt. Meyer Pontoh dan istri
8. Pdt. Noce Manuhutu dan istri
9. Pdt. Hia dan istri
10. Pdt. Frans Wantah dan istri
11. Pdt. Sian Lumentut dan istri
12. Pdt. Hans Jacob
13. Pdt. AF Lapudooh dan istri
14. Pdt. Kenny Lisapaly
15. Pdt. HL Tiwow
16. Pdt. Th. Natumnea dan istri
17. Pdt. Marlin Tambunan dan istri
18. Pdt. Fony Barahama
19. Pdt. Paul Waney dan istri
20. Pdt. Tomasouw dan istri
21. Pdt. Els Manuhutu
22. Pdt. Sealthiel Izaak,
23. Pdt. Omiek K dan istri
24. Pdt. Diana LG dan istri
25. Pdt. Fransien
26. Pdt.O Wuwungan dan istri
27. Pdt. C. Wairata dan istri
28. Pdt. Charles Timbuleng dan istri
/fsp