BOGOR, Arcus GPIB – Sekretaris Umum (Sekum) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Jacky Manuputty mengatakan, kehadiran Persekutuan Oikoumene Umat Kristen (POUK) sangat strategis dalam gerakan oikoumene di Indonesia.
“POUK di Indonesia lahir sebagai respons terhadap kebutuhan warga gereja-gereja anggota PGI dan umat kristen yang pada mulanya dibentuk persekutuan oikoumene di sekitar tahun 1958 sampai dengan 1962 dan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya,” kata Jacky Manuputty.
Lanjut dikatakan sebagaimana laman PGI, hal ini terjadi karena berdiri dan berkembangnya pemukiman baru antara lain perumahan (real estate), komplek TNI / POLRI, Lembaga Pendidikan dan Perusahaan di seluruh wilayah Indonesia.
“POUK sebagai wadah gerejani memiliki peran dan tanggung jawab hakiki secara eklesiologis, yakni mengembangkan kesatuan dalam keberagaman denominasi sebagai wadah oikumenis dan peran misioner yakni menyampaikan berita damai sejahtera kepada dunia,” ujar Jacky Manuputty pada Konsultasi Nasional (KONAS) POUK yang digelar di Pondok Remaja Cipayung PGI, Bogor, Rabu (18/10/2023).
KONAS POUK perlu menindaklanjuti sosialisasi Ketetapan Bersama Gereja-gereja Anggota PGI tentang Pedoman Kerja POUK. Khususnya mengenai keberadaan dan fungsi-fungsi gerejawi POUK sehingga dapat terwujud sinergi dalam mengerjakan misi Allah di tengah-tengah bangsa Indonesia.
“Kita bersyukur KONAS POUK 2023 ini berlangsung secara tatap muka dengan tema: SPRITUALITAS KEUGAHARIAAN, Menata masyarakat majemuk yang adil, damai dan makmur dengan kasih Persaudaraan. Dan Sub Temanya adalah Dengan spiritualitas keugaharian, POUK hadir untuk membangkitkan gairah oikoumenis dan misioner guna membangun masyarakat Indonesia yang adil, damai dan sejahtera,” terangnya. /fsp