Home / Misioner

Jumat, 3 Desember 2021 - 19:41 WIB

Setara untuk Semua Agama, Ini Kata Dirjen Ali Ramdani dan Pdt. Rudolf Andreas Tendean

JAKARTA, Arcus GPIB – Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani menegaskan regulasi dan kebijakan kependidikan Islam pada Ditjen Pendis Kemenag RI, dipastikan berbasis inklusif, pendidikan yang tanpa diskriminasi dan setara untuk semua.

Penegasan ini disampaikan Ali Ramdhani saat memperingati Hari Disabilitas Internasional di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

“Oleh karena itu, kecukupan regulasi dan kebijakan turunan untuk membangun ekosistem layanan disabiitas, menjadi penting segera diwujudkan,” kata Ali Ramdhani, sebagaimana situs Kemenag RI, Jumat (3/12).

“Regulasi dan kebijakan tersebut kita implementasikan secara konsisten, terarah dan terkoordinasi pada semua sektor antar Direktorat; Direktorat KSKK Madrasah, PTKI, PD Ponteren, PAI pada sekolah Umum dan Kesekretariatan,” sambungnya.

Baca juga  Budaya Siri Itu Kuat, Pdt. Ebser M. Lalenoh: “Jangan Bikin Malu”

Ia menambahkan semua stakholder secara bahu-membahu, dengan semangat gotong royong mewujudkan layanan pendidikan tanpa diskriminasi dan layanan setara untuk semuanya. Dengan demikian, layanan pendidikan tanpa diskriminasi, setara untuk semua, benar-benar terwujud di lembaga-lembaga pendidikan Islam.

Hal senada disampaikan Pdt. Rudolf Andreas Tendean bahwa gereja pun harus inklusif. Bagi pendeta GPIB yang sudah tiga dekade ia menjadi pendeta ini mencontohkan, di Jember, misalnya, masyarakat Madura di dekat gereja yang pernah dilayaninya selalu menjaga dan bersahabat dengannya.

Baca juga  Kematian Yesus Bagaikan Biji Gandum yang Jatuh ke Tanah: Pengorbanan

Mengutip Tokoh.id, ke mana pun ia hendak pergi, abang-abang becak (Madura dan dari berbagai suku) siap mengantarnya, itu pun tanpa bayar. Mereka memperlakukannya sebagai saudara. Begitu pun sebaliknya.

Maka, ketika ia menerima kartu ucapan Selamat Natal dari Syaykh Abdussalam Panji Gumilang, pimpinan pondok pesantren modern Ma’had Al-Zaytun, ia merespon dengan tidak sekadar membalas kartu ucapan terimakasih, melainkan dilanjutkan dengan komunikasi melalui telepon dan berlanjut saling mengunjungi penuh rasa persaudaraan dan toleransi. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Roadmap PMKI, Pdt. Roberto Wagey: Fokus Pada Pekerja, Perempuan, Anak dan …

Misioner

GPIB Paulus Jakarta Serahkan Berbagai Bantuan Kepada Jemaat Sungai Segah Berau

Misioner

Konas Ke-XVII PKB PGI Di Halut, Sekum Michael Roring Tanam Mangrove

Misioner

Urip iku Urup: Memberi Manfaat bagi Orang Lain

Misioner

Ketika Kematian Menjemputmu, Catatan Realita Pdt. Frans J. Wantah

Misioner

Bahagia Karena Kekayaan, Ia Justru Tidak Bahagia

Misioner

Soal Pendirian Rumambi Institute, Ini Pandangan Angelica Tengker, Ketua Umum KKK

Misioner

Pesan Bulan Oikoumene 2023 PGI, Kita Harus Bicara dan Bertindak Serius