BANDUNG, Arcus GPIB – Keren. Kata ini terlontar dari salah seorang peserta terhadap apa yang dipaparkan Chris Kanter, Keynotespeech di acara Leaders Meeting yang dilaksanakan Departemen Inforkom & Litbang Majelis Sinode GPIB Sabtu (14/01/2023).
Chris Kanter adalah Mantan Presiden Direktur PT Indosat Tbk dan kini menjabat Komisaris PT. Indosat Tbk sebuah perusahaan telekomunikasi ternama di Indonesia yang tercatat di pasar modal dengan kode saham ISAT.
Mengenai kendala pendanaan digitasilisasi di jemaat juga dijelaskan detil Chris Kanter dalam forum yang dilaksanakan di Hotel Kedaton Bandung yang dihadiri utusan jemaat-jemaat GPIB.
“Kalau dana itu kompleks solusinya. Tapi kalau bisa masuk dalam tempat yang dibutuhkan penggalangan dana tidak sulit,” tutur Chris Kanter yang juga Anggota Badan Pertimbangan Majelis Sinode (BPMS).
Dampak digitalisasi buruk juga menjadi bahasan manarik. Seperti yang dipertanyakan Max Haier utusan GPIB Harapan Baru Bekasi yang mempersoalkan pengaruh Society 5.0 bagi perkembangan gereja.
Anak-anak muda, kata Max, bisa saja merasa lebih nyaman mengikuti kegiatan ibadah tanpa procedur gereja akibat adanya ibadah-ibadah virtual.
“Apalagi jika kita sebagai presbiter masih juga bersikap kaku terhadap jemaat. Jemaat takut terhadap pendeta, takut terhadap pengurus gereja dan lebih memilih mending ke gereja lain,” tandas Max mengungkapkan keraguannya terhadap digitalisasi.
Bahkan, kata Max, kembali menguraikan keraguannya mengatakan, bisa saja GPIB ini akan menjadi sama seperti Amazon.
“Seperti Amazon, Majelis Sinode menjadi Amazon, setiap jemaat beribadah secara virtual,” imbuh Max.
Sebagaimana diketahui Amazon adalah perusahaan raksasa teknologi berbasis internet yang berkantor pusat di Seattle, Washington masuk dalam lima besar perusahaan bersama Apple, Google, Microsoft, dan Meta Facebook.
Sementara itu, Pendeta Joel Eduard Klokke, peserta utusan menyatakan kepuasannya atas apa yang disampaikan Narasumber Chris Kanter dalam Leaders Meeting Bandung. “Tepat sekali, Pak Chris Kanter menguasai apa yang disampaikan dunianya disitu,” tutur Klokke kepada Arcus Media Network.
Dalam sesi tanya jawab, Klokke tak ingin kehilangan kesempatan, cukup banyak pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada Chris Kanter dalam kesempatan tersebut.
KMJ GPIB Petra Bogor ini menyatakan terimaksihnya atas pencerahan yang disampaikan Chris Kanter dan setuju atas apa yang disampaikan.
Menurut Klokke, dunia virtual itu bagi gereja, ia tidak boleh hanya menjajdi tools untuk digunakan tapi dia harus menjadi ruang untuk berani berpikir soal keberadaan Tuhan. Apakah realitas Tuhan itu ada pada ruang yang kelihatan ini, apakah Tuhan tidak ada dalam ruang virtual, maka itu akan menjawab kesiapan memasuki ruang virtual.
“Kalau gereja tidak berangkat secara teologis fundamental bisa menjadi korban user. Gereja harus memberikan terobosan ke dunia ini dan melihat ruang virtual itu adalah ruang adalah ruang kehidupan kedua setelah ruang realitas,” kata Klokke.
Dikatakan, manusia unggul kedepan kalau dia menguasai artificial intelligent,” kata Klokke mengutip dari buku yang telah dibacanya” Homodeus” karya Yuval Noah Harari.
Leaders meeting yang dilaksanakan 13 – 15 Januari 2023 dapat dikatakan berjalan baik. Semua materi bisa disampaikan pemateri yang memberikan banyak masukan bagi peserta yang merupakan utusan-utusan jemaat. Diantara 150 peserta, 23 diantaranya adalah pendeta/KMJ selebihnya adalah Ketua V di jemaat dan anak-anak muda yang berkutat untuk IT di jemaat-jemaat.
Dihari kedua selain Chris Kanter, beberapa pemateri yang menyampaikan materi adalah Pnt. Bambang Prakoso, Pnt. Denny J. Sompie, Dkn. Stephen Suwu, Pnt. Frans S. Pong, Dkn, Arthur Teesen, Imelda Sibala, Jimmy Rumengan, Dkn. Susilo, Pnt. Immanuel LobLoby dan Brurce Lantang.
Adapun materi-materi yang disampaikan adalah sebagai berikut:
“Kepemimpinan Misioner Dalam Era Revolusi 4.0 dan Society 5.0”
“Multimedia Dalam Pelayanan GPIB”
“Media-media Digital dalam Bidang Komunikasi GPIB”
“Sharing Session Jurnalistik”
“Penggunaan Digitalisasi Sebagai Tools untuk Perkembangan Jemaat”
“Data & Technology Readiness”
“Workshop Database dan Aplikasi”
“Pemanfaatan Database Dalam Pengukuran Kinerja Pelayanan Gereja “
/fsp/Foto-foto: Dennies J. Gaspersz