Home / Pelkes

Jumat, 12 November 2021 - 15:12 WIB

Sukses Menata Petani, Ir. Libyanto, MBA: Saya Ingin Berkontribusi untuk Pelkes di UP2M

JAKARTA, Arcus – Menata keekonomian warga dengan meluncurkan produk Sorgum terus dilakukannya. Mengapa? Ternyata dari produk makanan ini bisa menghasilkan rupiah yang tidak sedikit.

Bahkan melalui sorgum ini Badan Usaha berdiri bekerja sama dengan Pemerintah dan BUMN yang melibatkan Petani dalam kepemilikan saham.

“Dengan adanya keterlibatan petani dalam kepemilikkan saham dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlangsungan usaha pertanian untuk terciptanya swasembada pangan,” ungkap Ir. MR. Libyanto, SM, SA, MBA, Ketua Dewan Pembina SEPASI (Sejati Petani Sorgum Indonesia).

Kepada arcus, presbiter GPIB Bukit Moria Jakarta ini berharap Unit-unit Misioner yang tersebar di 26 Mupel bisa terlibat aktif dalam budi daya sorgum yang menguntungkan ini.

Baca juga  Dari Bajem Loa Ulung, Pdt. P.K. Rumambi: Tri Darma Gereja, Kita Lebih Senang Bersekutu

“Oleh karenanya bila diijinkan saya ingin memberikan kontribusi bagi menunjang program Dept Pelkes pada kegiatan UP2M MS GPIB,” tutur Libyanto menyebutkan dari sorgum telah menghasilkan Minuman Serbuk Susu Kambing Etawa.

“Puji Tuhan pabrik kami dari hasil survey tim Kemenperin dan Sucufindo kemarin di Tegal sudah dapat surat keterangan sebagai referensi bahwa Pabrik kami PT. HMS sudah memenuhi persyaratan sebagai industri pangan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku,” kata Libyanto.

Dan dengan adanya surat keterangan tersebut menjadi dasar produk HMS untuk didaftarkan ke E Katalog LKPP, dimana untuk dapat mengikuti proses pengadaan barang dan jasa dilingkup Pemerintah Pusat dan Daerah.

Baca juga  10 Orang Pendeta GPIB Berkhotbah Minggu Di GMIBM Sulut: Acara Baksos GPIB

“Hal ini juga menjadi prestasi bagi kami pabrik olahan sorgum pertama di Indonesia yang telah memperoleh TKDN dan terdaftar pada E Katalog sekalipun Industri UMK. Semua ini berkat, rahmat dan anugerah dari Allah,” ujarnya.

Menurut Libyanto, biaya dari budi daya sorgum itu tidak terlalu mahal perhitungan Rp. 9.510.000/ha sekali tanam minimal 3 kali panen. Kebutuhan sorgum beras sorgum dan tepung sorgum, baik itu domestik maupun ekspor sangat terbuka jumlah kebutuhannya.

Pengembangan sorgum di Indonesia bisa dilakukan dengan optimalisasi lahan kering. Ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan petani. /fsp

Share :

Baca Juga

Pelkes

Analisis Tanda-tanda Zaman, Pdt. John D. Sihite: Syalom Harus Kita Wujudkan

Pelkes

Bulan Pelkes 2024, GPIB Lembagakan Dua Pos Pelkes

Pelkes

Malayani Tuhan dengan Sepenuh Hati, Pdt. Elisabeth Siregar: Jangan Setengah-setengah

Pelkes

Menjadi Mandiri, Gedung Gereja Juga harus Rapi

Pelkes

Workdshop Finalisasi Road Map PMKI GPIB Resmi Dibuka: Hadirkan Romo Paschall

Pelkes

Tren Bencana Alam Tinggi, Jemaat Perlu Memiliki Tim Crisis Center yang Tangguh

Pelkes

Pelkes Immanuel Samarinda, Pdt. Janzens William Riupassa: Warga Jemaat Antusias

Diakonia

Di Forum IIPE, Pdt. Johny A. Lontoh: Gereja Harus Serius dan Kreatif