Home / Germasa

Sabtu, 19 November 2022 - 21:42 WIB

TEGAS. GPIB Menolak GMIM di Wilayah DKI Jakarta

GPIB menyatakan tegas menolak kehadiran GMIM di Jakarta.

GPIB menyatakan tegas menolak kehadiran GMIM di Jakarta.

JAKARTA, Arcus GPIB – Dalam pertemuan Rapat Majelis Pekerja Lengkap (Sidang MPL) PGI Wilayah pada tanggal 16 – 18 November 2022 di Wisma Kinasih Caringin Bogor, Mupel GPIB yang diwakili Mupel GPIB Jakarta Selatan, Timur, Barat dan Pusat meminta agar PGI Wilayah DKI Jakarta menunda penerimaan GMIM di Jakarta menjadi anggota PGI Wilayah DKI Jakarta.

Peserta Sidang MPL PGI Wilayah pada tanggal 16 – 18 November 2022 di Wisma Kinasih Caringin Bogor.

Pdt.Manuel Raintung yang adalah Ketua II Majelis Sinode menghadiri Persidangan ini sekaligus sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PGI Wilayah DKI Jakarta menyampaikan bahwa sepantasnya PGI Wilayah DKI Jakarta menunda penerimaan GMIM menjadi anggota karena GMIM tergolong gereja yang masih ‘bermasalah’, khususnya dengan GPIB sebagai Gereja Bagian Mandiri (GBM) dari GPI.

Di lingkungan PGI Wilayah selalu menjadi prinsip jika menerima keanggotaan gereja harus bebas dari masalah khususnya masalah internal dan eksternal.

Sebagaimana diketahui bahwa Majelis Sinode GPIB baru-baru ini melalui arahan bidang Germasa mengingatkan kepada Mupel khususnya yang berada di JABANSI dan Jabar 2 agar menyikapi terhadap permohonan GMIM yang mendaftarkan diri di PGIW, khususnya di Wilayah DKI Jakarta, Banten, Bekasi dan Depok.

Baca juga  Kehadiran GPIB Dirasakan Masyarakat: Dari Lingkup Gereja Hingga Lintas Iman

Menurut Pdt.Raintung bahwa GMIM di Jakarta sudah berada di 5 wilayah DKI, juga di Tangerang, Bekasi dan Depok.

GPIB sesungguhnya sangat menghargai prinsip oikumenis dalam hal penerimaan gereja anggota PGI tetapi khusus untuk GMIM perlu dibedakan.

Ini juga yang diberatkan oleh teman-teman dari Mupel di DKI yang dalam persidangan PGI Wilayah DKI Jakarta berpendapat bahwa GMIM sebaiknya mengoreksi dirinya lebih dulu, karena masih terikat dengan komitmen GPI yang tertuang pada Tata Gereja GPI.

Pdt.Marthinus Tetelepta sebagai anggota MPL PGI Wilayah DKI Jakarta dari Mupel Jakarta Selatan bersuara keras dalam sidang Komisi dengan memberikan penjelasan kepada persidangan bahwa apa sebabnya GPIB menolak gereja saudaranya.

Perutusan GPIB di Rapat MPL PGI Wilayah kali ini diwakili oleh Pdt.Stephen Sihombing, Pdt.Eric Hetharia, Pdt Murti Simanjuntak, Pdt. Victor Hutauruk, dan Pdt.Marthinus Tetelepta. Pdt.Melki Nguru hadir sebagai salah seorang Sekretaris MPH, dan Ibu Norry Mangindaan sebagai Ketua Komisi Perempuan dan Anak PGI Wilayah DKI.

Pada akhirnya, dengan pernyataan Ketua Umum PGI Wilayah DKI disampaikan bahwa untuk sementara ini persidangan ini menangguhkan penerimaan GMIM menjadi anggota PGI Wilayah DKI Jakarta sambil menunggu hasil dari keputusan Sidang Sinode Am GPI yang akan dilaksanakan di Ambon dalam waktu dekat ini.

Baca juga  Ketua DPR Puan Maharani, Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Andika Perkasa Di GPIB Paulus Jakarta

Sebelum persidangan MPL ini dilaksanakan, telah diadakan pertemuan antara PGI Wilayah bersama Sinode GPI, Mupel GPIB di Jakarta dan GMIM Jabodetabek yang dipimpin oleh Pdt. Joice Rantung. Hasilnya akan dilaksanakan kembali pertemuan untuk mengidentifikasi masalah, namun pihak GMIM tidak bersedia datang.

Pdt Manuel Raintung menjelaskan kepada Arcus Media Network bahwa penolakan GPIB terhadap kehadiran GMIM bukanlah menciderai oikumene gerejawi tetapi GPIB justru mau menjaga  dan menguatkan GPI sebagai gereja saudara yang harus dipertahankan.

“GPIB bukan takut umatnya diambil atau berpindah ke GMIM. Kalaupun telah terjadi kehadiran GMIM di wilayah GPIB maka kita harus tetap memberi perhatian dalam pemeliharaan dan penggembalaan umat yang lebih intens dan inovatif,” tandas Manuel Raintung yang juga Wakil Sekretaris FKUB DKI Jakarta ini.

GPIB. Kata dia, akan mengusulkan kepada GPI bahwa dalam rangka penguatan GPI diperlukan upaya meningkatkan program kerja sama yang lebih konkret, misalnya dengan pelaksanaan TUG (Tenaga Utusan Gereja).

“Semoga dengan menghadapi permasalahan GMIM ini kita sama-sama saling introspeksi dalam menghadirkan pelayanan dan kesaksian gereja,” imbuhnya. /fsp

Share :

Baca Juga

Germasa

Yaqut Cholil Qoumas Ajak Dai Bumikan Gerakan Moderasi Beragama Sebagai Spirit Penguatan Bangsa

Germasa

Kemenag Dukung Rencana Iluni Bangun Sejumlah Rumah Ibadah di Kampus UI

Germasa

Ayo Hidup Rukun Beragama Di Masyarakat, Ini Kata Pelawak Polo

Germasa

Radikalisme dan Politik Identitas Marak, Pdt. Nicodemus: Akibat Kebodohan

Germasa

Gereja dan Perdamaian, Pdt. Manuel Raitung: Perlu Peace Building, Pdt. Elly Pitoy: Dialog Antar Iman

Germasa

“Heritage Day” Merayakan Keberagaman Asal Usul Bangsa Afrika Selatan

Germasa

Kardinal Vatikan, Ketum PBNU, dan Tokoh Muhammadiyah Raih Doktor dari UIN Yogyakarta

Germasa

Imam Masjid Herius dan Pdt. Rumambi: Keakraban Merawat Kebersamaan