BENGKULU, Arcus GPIB – Pesona indah gedung-gedung GPIB di berbagai tempat belum dirasakan warga jemaat di Bajem Rafflesia Bengkulu. Karena itu, Jemaat yang berinduk Ke GPIB Effrata Padang, Sumbar ini terus menata diri dengan harapan kelak bisa memiliki Gedung ibadah permanen.
Ketua III Majelis Sinode GPIB Pendeta Mauren S. Rumeser-Thomas yang pernah bertandang ke Bengkulu mengatakan, di Bengkulu ada Bakal Jemaat (Bajem) Rafflesia dan sudah memiliki lahan untuk dibangun gereja.
“Jemaat Bajem Rafflesia ini sudah memiliki lahan di Kota Bengkulu yang letaknya sangat strategis. Mudah dijangkau dari mana saja,” kata Pendeta Mauren S. Rumeser-Thomas yang akrab disapa Pendeta Susi.
Pendeta Tesalonika Ginting M.Th dari Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), pendeta yang sering diminta untuk melayani di GPIB Bajem Rafflesia Bengkulu menyayangkan jemaat ini yang sudah 20 tahun berdiri sebagai Bajem tapi belum juga memiliki gedung ibadah permanen.
“Sangat disayangkan lahan yang dimiliki Bajem Rafflesia tidak dibangun sebuah gereja,” tutur Pendeta yang biasa disapa Tesa ini berharap lahan bisa difungsikan entah dibangun gedung lain selain gereja yang bisa membantu keekonomian gereja atau dilepas saja.
“Banyak jemaat GPIB di Bengkulu ini tapi karena belum memiliki gedung gereja teman-teman kita belum welcome. Jadi harapan saya kalau nanti tidak diizinkan membangun rumah ibadah alangkah bagusnya kalau kita mungkin membangun gedung serbaguna,” harap Pendeta Tesa.
Liputan tim Majalah Arcus dan Tim Hesed Entertainment di Bengkulu menemukan lokasi atau lahan yang dimiliki Bajem Rafflesia sangat strategis, terletak di Jalan Sadang Raya, Bengkulu seluas 1.050 meter persegi.
Bajem ini Juga telah memiliki Pastori yang sangat akomodatif tidak jauh dari lahan yang akan dibagun Gedung gereja GPIB yang terbentur soal perizinan (IMB) dari pemerintahan setempat.
Bajem Raflesia yang berinduk ke GPIB Effratha Padang Sumatera Barat ini terus merintis dan berusaha agar di daerahnya berdiri gereja GPIB yang memang sampai saat ini belum ada GPIB di Bengkulu.
Sebutlah nama-nama orang yang dituakan di jemaat Rafflesia yang merintis cikal bakal Bajem Rafflesia antara lain Abraham Antonius Patty, Herman Ginting, Paul Bachter Edisson Gultom, dan Junus Maktu mengakui perizinan untuk pembangunan rumah ibadah masih menjadi kendala.
Abraham Antonius Patty mengatakan, Bajem Rafflesia sudah memiliki lahan termasuk pastori dengan segala isinya termasuk pendingan ruangan (AC), dan kendaraan roda dua (Motor).
“Masalah utama kami di Bengkulu ini adalah Gedung Gereja. Kami punya tanah tapi tidak bisa dimanfaatkan karena terkendala pihak aparat daerah yang plin-plan,” tutur Abraham Antonius Patty yang biasa disapa Toni ini berharap GPIB Rafflesia ini akan terbangun.
Ia berharap pengganti Walikota yang baru nanti lebih bagus dari yang ada sekarang dan bisa menerbitkan surat Izin Mendirikan Bangun (IMB) dan jemaat bisa bergeraj dan tidak lagi meminjam tempat ibadah.
Jadi, di Bengkulu bukan tidak ada GPIB. GPIB hadir di Bengkulu masih Bakal Jemaat (Bajem) yang telah hadir di Bengkulu sejak tahun 2003. Artinya, Bajem ini sudah berdiri selama 20 tahun.
Menurut Paul Bachter Edisson Gultom, lokasi lahan untuk dibangun gereja GPIB sangat baik dan strategis.
“Lokasi lahan ini jika dibangunkan sebuah Gedung gereja akan sangat menarik warga Jemaat untuk datang beribadah. Lokasi juga dekat dari bandara,” tutur Gultom .
Penatua Herman Ginting mengatakan pergumulan untuk pembangunan rumah ibadah GPIB di Bengkulu terus diupayakan olah pihaknya ke kantor-kator terkait dalam hal ini ke Walikota.
“Kami berharap suatu hari nanti GPIB bisa berdiri. Harapannya dengan adanya Gedung gereja di lahan kami akan menarik minat warga bergereja,” tandas Herman Ginting.
Harapan juga disampaikan Junus Maktu, warga jemaat Bajem Rafflesia yang berharap bisa memiliki gadung Gereja dan tidak lagi meminjam-minjam gereja lagi.
“Lahan kami sudah ada, pastori sadah ada. Kami butuh adanya penempatan pendeta agar ibadah bisa berjalan baik dan jemaat bertambah. Kami saat ini ibadah minggu pukul 07.30 wib meminjam gereja Pentakosta GPdI,” tutur Junus. /fsp