JAKARTA, Arcus GPIB – Kejahatan yang dilakukan oleh siapapun, pasti membuahkan kehancuran kehidupan. Berbuat jahat, berarti melawan kehendak Allah. Siapa yang dapat melawan kuasa Allah? Semua orang yang berbuat jahat pasti akan hancur seperti Edom.
Mengatakan itu, Pendeta Sealthiel Izaac Selasa (13/06/2023) mengurai Firman Tuhan Yesaya 34: 13 “Duri-duri akan tumbuh di puri-purinya, rumput dan putri malu di tempat-tempatnya yang berkubu, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, dan lapangan bagi burung unta.
Tidak ada yang dapat bertahan. Kekayaan, pangkat, jabatan dan semua kebanggaan akan hilang.
“Pada saat ini, kita menyaksikan apa yang terjadi dengan orang-orang yang melakukan kejahatan. Harta, rumah, jabatan, pangkat semuanya musnah. Yang tersedia hanyalah: Vonis hukuman, seumur hidup atau hukuman mati. Kekayaan, kemewahan bagaikan “istana” dan “kubu” yang hancur, yang ditumbuhi duri-duri, rumput dan puteri malu.”
“Yang menyedihkan, anak-anak si terhukum yang tidak berdosa, harus menjadi korban kejahatan orang tuanya. Mari hidup sesuai kehendak-Nya.”
Menurut Sealthiel, Edom merupakan satu kerajaan yang kuat pada saat itu. Edom memiliki istana raja dan tempat-tempat yang berkubu (menjadi benteng perlindungan). Tapi Edom melakukan kejahatan, khususnya bagi umat Tuhan. Edom sangat senang ketika Asyur menguasai Israel, bahkan ia berkoalisi untuk memeranginya. Karena itu Tuhan menghancurkannya.
Edom (yang mewakili bangsa-bangsa), akan dihukum Allah. Rancangan hukuman-Nya bagi bangsa-bangsa (manusia) yang jahat pasti terlaksana. Edom akan mengalami kehancuran dan menjadi reruntuhan, kosong, sepi, sehingga menjadi tempat kediaman burung-burung dan binatang. Menjadi tempat jin-jin (Yesaya 34:11-12).
Istananya akan ditumbuhi duri-duri. Kubu-kubunya ditumbuhi rumput dan puteri malu, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, burung unta dan hantu (ay.13-14). /fsp