JAKARTA, Arcus GPIB – Allah menginginkan kita untuk membuka kesempatan bagi sesama supaya dapat memberdayakan diri, berkarya demi kesejahteraan dirinya dan orang lain.
Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) Selasa 14 Juni 2022 mengangkat tema “ALLAH MENGECAM PERILAKU KORUP” mengurai teks Firman Tuhan Amos 6 : 1 – 8.
Setelah masa pemerintahan raja Salomo, kerajaan Israel terpecah menjadi dua kerajaan, yaitu Utara dan Selatan. Masing-masing kerajaan dapat menentukan tujuan hidup mereka sendiri. israel telah mandiri secara politik. Secara ekonomi, sebagian kecil orang dapat dikatakan makmur dan sejahtera.
Mereka mempunyai wibawa dan harga diri di antara masyarakatnya. Sayangnya, kemandirian secara politik ini tidak serta-merta menghasilkan perilaku hidup yang benar.
Ada banyak orang miskin di antara sedikit orang kaya dan berkuasa saat itu. Mereka tidak mendapatkan perhatian yang serius dan para penguasa dan orang-orang kaya.
Hidup masyarakat Israel terlihat timpang antara mereka yang berkuasa dan berpunya dengan rakyat jelata yang miskin.
Kekuasaan dan kekayaan tidak dimanfaatkan sedemikian rupa oleh penguasa dan yang kaya untuk menolong rakyat miskin agar keluar dari kemiskinannya.
Mereka malah hidup dalam pesta pora di tengah kehidupan rakyat yang prihatin. Para penquasa dan mereka yang kaya tidak peduli sama sekali pada rakyat jelata.
Hidup mereka korup dengan menghisap darah (mengeruk keuntungan dari) rakyat jelata sehingga rakyat semakin miskin dan tak berdaya sama sekali. Perilaku hidup itu dikecam oleh Allah Israel.
Allah menyindir sikap hidup para penguasa dan orang-orang kaya yang rakus. Pembebasan nenek moyang Israel dari tanah perbudakan seharusnya menjadi pelajaran bag Israel bahwa Allah tidak menyukai penindasan dan sikap korup.
Mereka harus menquatkan dan memberdayakan orang miskin sebagaimana Allah memberdayakan nenek moyang mereka. Sebagaimana Allah menginginkan Israel menguatkan dan memberdayakan orang miskin di antara mereka. /fsp