BOGOR, Arcus GPIB – Perayaan 105 tahun Gedung gereja GPIB Zebaoth Bogor Minggu (02/02/2025) dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya yang dalam kesempatan itu banyak berkisah saat-saat menjabat sebagai Walikota Bogor.
Sebagaimana dikatahui selama 10 tahun kebersamaan di Bogor saat menjabat Walikota Bogor, Bima Arya selalu hadir dalam perayaan-perayaan gerejawi di GPIB Zebaoth Bogor termasuk melakukan perayaan Natal bersama. Namun sekarang, diakuinya, tugas sudah berbeda, tempat juga berbeda.
“Izinkan saya, walaupun diujung dan sudah jauh mengucapkan Selamat Hari Natal kepada Bapak Ibu semua. Semoga kedamaian mengikuti senantiasa mengiringi semua,” ucap Bima Arya dari mimbar gereja GPIB Zebaoth Bogor.
“Rasanya baru kemarin merayakan 1 abad Zebaoth, sama-sama bernostalgia tentang satu abad yang lalu perjalanan gereja seperti apa dan hari ini kita merayakan yang ke-105.”
“Saya ketika masuk tadi tertegun melihat tema ulang tahun: “Bertambah Tua Gedung Gerejanya, Semakin Berdampak Bagi Sesama” ini luar biasa dalam perjalanannya sepanjang sejarah gereja Zebaoth ini tidak pernah terpisahkan dari lingkungannya dari zaman penjajahan, jemaatnya yang khsusus hanya Belanda saja dan terbuka melayani semua. Semangat yang pas mengiringi perjalanan gereja Zebaoth ini kedepan.”
“Saya juga agak kaget juga, tadi dengar kata Pendeta Margie ini satu-satunya di dunia gereja yang lokasinya menempel, hampir bersatu dengan Istana, hanya Zebaoth ini. Nati kita cek lagi mudah-mudahan betul.”
Artinya, kata Bima Arya, kalau satu-satunya di dunia, pememrintah harus memiliki komitmen lebih besar lagi, lebih kuat lagi untuk tidak saja konservasi tapi pengembangan.
“Doakan, nanti saya akan ikut sama-sama berjuang. Yang agak penasaran sejauhmana gereja ini tersambung dengan Istana. Apakah ada yang belum kita ketahui. Apakah ada yang perlu dilakukan investigasi atau penelitian sehingga kita bisa sama-sama menguatkan status gereja yang melekat dengan Istana Bogor ini.”
Artinya, bukan hanya secara fisik tetapi gereja Zebaoth ini juga lekat dengan karakter Bogor, lekat dengan identitas Bogor dalam lintasan perjalanan Indonesia. Bogor yang bersama dalam keberagaman, Bogor yang multi kultur, Bogor yang menjadi epicentrum bagi seni budaya dll.
Disampaiakan, mendapat amanah sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri membuat banyak sekali perubahan yang harus saya sesuaikan. Kalau tadi hanya mengurus 6 camat 68 kelurahan sekarang mengurus 514 kota kabupaten dan 38 provinsi.
“Dalam waktu 3 bulan saya sudah berkeliling 14 provinsi. Kalau orang bertanya: “Kang Bima banyakan di Jakarta atau di Bogor? Saya bilang kebanyakan di pesawat. Saya jalan dari Mamuju ke Makassar 7 jam. Saya landing dimKupang kemudian nyambung ke Larantuka, ke Flores Timur dan terbang ke Lombok dan terbang lagi ke Medan dll.”
“Tapi satu hal yang saya rasakan dan saya sampaikan dengan jujur tidak ada kota yang damai selain kota Bogor tercinta. Bukan saja hijaunya, bukan saja keindahan kotanya tapi rasa kebersamaan dalam keberagaman tidak tergantikan dengan kota-kota lain kecuali kota Bogor tercinta ini.”
“Ketika saya ditugaskan menyelesaikan konflik di Adonara Flores Timur antara dua dusun yang konflik saya teringat kota Bogor yang damai dan guyub dari masa ke masa.”
“Ketika saya datang ke lokasi transmigrasi dimana disana yang waganya konflik antara transmigran dan warga lokal saya teringat kepada kota Bogor yang dalam sejarahnya tidak pernah ada konflik horisontal dan vertikal.” /fsp