TIGA gereja saudara dihadirkan di RAKERDAL PEG GPIB 2024, GMIM, GPM dan GMIT yang mengirim perwakilan atau utusan masing-masing sebagai narasumber untuk membahas tentang uraian gereja saudara mengenai pembangunan ekonomi gereja.
Diungkap Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, Ketua Sinode GPM 2020-2025 bahwa setoran persepuluhan jemaat ke sinode sebesar 30 persen, bukan 10 persen. Wow,…
Tertarik dengan pernyataan itu, John Paulus, Organizing Committee Rakerdal PEG 2024 mewawancarai Pendeta Elifas Tomix Maspaitella, Sabtu 16/11/2024. Berikut petikan wawancaranya:
Maaf Pak Pendeta, bolehkah disampaikan tentang pengertian Pembangunan Ekonomi Gereja!
Yang pertama, Pembangunan Ekonomi Gereja itu ditandai dengan meningkatnya kesejahteraan rumah tangga warga gereja dan karna itu mereka yang harus didorong atau dibimbing untuk memaksimalkan potensi dirinya, potensi lingkungan, sumber daya alam, kekayaan alam yang tersedia sebagai bagian dari pra-syarat untuk menjadi sejahtera. Yang kedua, kesadaran bergereja mereka yang harus kita tumbuhkan, supaya kesejahteraan yang mereka miliki itu juga menjadi bagian yang bisa dibagi dengan sesama, bahkan karna itu dibagi dengan gereja untuk memperluas kesejahteraan seluruh warga gereja.
Jadi kesejahteraan itu bukan hanya lingkup internal!
Iya, karna panggilan kita untuk menjadi berkat bagi semua orang.
Apa yang dibuat GPM, bisa ditularkan sama GPIB!
Di GPM, Gereja Protestan Maluku yang kita lakukan salah satu cara yaitu dengan mengajak jemaat-jemaat kami, bahwa dari berkat yang mereka punyai di masing-masing jemaat di kota maupun di desa dengan mengkontribusi pendapatan gereja tiga puluh persen ke sinode, maka mereka bisa membantu jemaat-jemaat yang ada bahkan pendeta dipedalaman, pelosok yang jemaatnya kecil dengan pendapatan yang sangat terbatas dan pendapatan jemaat itu tidak mampu untuk membayar gaji pendeta satu bulan karna ada jemaat yang hanya 18KK, 31 KK, jadi tidak merata pendapatan mereka perbulan dan mungkin hanya sekitar 3 – 5 juta.
Apakah ada subsidi silangkah atau berbagi hasil!
Itu Dana Sharing untuk berbagi sebagai gereja.
Bagaimana Pa Pendeta melihat GPIB telah melaksanakan Rakerdal PEG GPIB!
Dengan Rakerdal PEG GPIB ini , saya melihat bahwa GPM, GPIB masih punya banyak sekali aset tapi juga sumber daya ekonomi yang bisa kemudian digerakkan secara bersama-sama sebagai gereja untuk menjawab tantangan-tantangan GPIB kemasa depan, tetapi yang paling penting melalui kebijakan ber-GPIB adalah berbagi diantara seluruh jemaat dengan jemaat lain.
Apakah penyetoran 30 persen ke sinode GPM tidak cukup besar!
Membayar 30 persen itu besar, karna kita selama ini membuat kalkulasi teologi dari persepuluhan saja, jadi 10 persen. Tiga puluh persen itu kasih karunia Allah di GPM yang Allah beri kepada gereja, warga gereja di jemaat-jemaat. Kasih karunia itu yang harus dikelola oleh sinode kembali kepada pelayanan.
Tapi bagaimana dengan 30 persen, apakah cukup banyak! Sampai tahun ini cukup banyak, malah saldo tiap tahun bertambah karna kasih karunia Allah, ada berkat lebih.
Artinya ke-sinergisitas diperlukan!
Itu memang prinsip bergereja, kita ber-koinonia sebagai satu tubuh Kristus, setiap anggota saling menopang buat yang lain dan sebagai keluarga Allah setiap anggota itu bisa menanggung beban seorang terhadap yang lain.
Adakah pesan untuk Rapat Kerja Sinodal PEG GPIB – 2024!
Sebagai gereja ade-kaka, gereja orang basudara, yang kami rasakan kami juga berharap dirasakan oleh GPIB begitupun sebaliknya. Yang jadi pergumulan GPIB juga menjadi pergumulan kami dan sebagai gereja orang basudara mari kita baku gandeng tangan untuk memperluas misi Kristus di muka bumi ini. ***