TURKI, Arcus GPIB – Jumlah korban meninggal akibat gempa yang melanda Turki selatan pada 6 Februari 2023 dengan magnitudo 7,8 terus meningkat menjadi 43.556. Dipapstikan bahwa gempa bumi Turki adalah yang terbesar di dunia.
Sebanyak 26.000 rumah yang runtuh selama jam-jam pertama, gempa bumi melanda area seluas 110.000 kilometer persegi. Guncangan kuat yang berpusat di Kahramanmaras dan mengguncang 10 provinsi lainnya — Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, Sanliurfa dan Elazig.
Perhatian dunia pun terarah ke Turki termasuk bagaimana harus memberikan pertolongan ataupun bantuan yang diperlukan karena banyaknya korban yang menderita bahkan meninggal dunia akibat gempa bumi yang berulang-ulang terjadi.
Catatan Arcus GPIB dari berbagai sumber menyebutkan, jumlah korban tewas trus bertambah hingga mencapai lebih dari 45 ribu korban jiwa dari musibah tersebut.
Gempa bumi itu juga menyebabkan sekitar 264 ribu apartemen di Turki hancur lebur, banyak pula korban yang masih hilang dalam bencana terburuk di negara itu.
Peristiwa gempa bumi tersebut menggugah Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat dalam hal ini GPIB Paulus Jakarta memberikan bantuan yang sekiranya ikut meringankan beban warga Turki Selatan yang terdampak akibat gempa bumi tersebut.
“Kami memberikan donasi US$1000, kami salurkan melalui Gereja Orthodoks di Taksim, Istanbul Turkiye,” kata Pendeta Widyati Simangunsong Sudarisman, Ketua Majelis Jemaat GPIB Paulus Jakarta.
Gempa dahsyat tersebut tak hanya di Turki juga terasa getarannya hingga Suriah, Siprus, Yunani, Yordania, dan Lebanon.
Gempa Turki juga menelan korban warga negara Indonesia (WNI). Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan WNI yang menjadi korban tewas akibat gempa Turki sebanyak empat orang.
Dua orang WNI yang ditemukan meninggal dunia pascainsiden gempa di Turki telah dipulangkan. /fsp