SENTUL BOGOR, Arcus GPIB – Sebanyak lima Narasumber yang punya kompetensi di bidangnya menyentuh Dana Pensiun GPIB (Dapen GPIB). Sentuhan ke lima sosok yang punya spesialisasi di finance dan capital market tersebut memberi angin segar bagi pertumbuhan Dapen milik pendeta di Jemaat GPIB ini.
Ke lima sosok tersebut adalah Prof. Miranda Gultom mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, tiga orang dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia yakni Rully Wisnubroto, Robertus Hardy, Fredy Tjahja dan Ir. Gilbert Nisahpih, MM spesialisasi manajmen dan Direktur di PT Samindo Tbk.
Banyak harapan bagi Dapen GPIB yang dipaparkan narasumber dalam forum “Strategi Alokasi Asset untuk Penyusunan Rencana Bisnis 2024” yang diselenggarakan Jumat 20 Oktober 2023 di The Alana Hotel Sentul Bogor ini.
Antusias Fungsionaris Majelis Sinode (FMS) sangat terlihat mengikuti sesi demi sesi dari narasumber. Adapun FMS yang hadir yakni Ketua I Pendeta Merthen Leiwakabessy, S.Th, Ketua II Pendeta Manuel E. Raintung, S.Si, MM, Ketua III Pendeta Maureen S. Rumeser, M.Th, Ketua IV Penatua Shierley Van Houten, MM, Sekretaris Umum Pendeta Elly D. Pitoy De Bell, S,Th, Sekretaris I Pendeta Roberto Wagey, M.Th, Bendahara Penatua Edy Soei Ndoen, SE dan Bendahara I Penatua Victor Pangkerego, SE. Dan dari Pengurus Dapen GPIB, Ketua Agus Patty, Bendahara Shanti Kurniawati Koe dan Sekretaris Herets Tobias Tuakora.
Agar Dapen GPIB semakin bertumbuh, kata Miranda Gultom, Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, jangan perlakukan Dapen GPIB sebagai Unit Misioner yang bekerja sebagai Pelayanan.
“Jadi jangan dianggap sebagai unit misioner pelayanan. Jadi dia harus dianggap sebagai Unit Misioner Pencari Dana. Kalau mau dapat dana banyak harus mengeluarkan dana banyak,” kata Miranda.
Ketua Dapen GPIB Agus Patty mengatakan, forum Dapen GPIB ini merupakan langkah maju sebagai sarana keterbukaan Dapen GPIB.
“Ini yang pertama kali kami lakukan dilingkup Dapen GPIB melibatkan analis dari Mirae Sekuritas. Semua ini untuk pertumbuhan dana-dana Dapen GPIB,” kata Agus Patty. Menurutnya, selama Januari-September 2023 terjadi pertumbuhan investasi sebesar 25 persen, akumulasi dari tahun 2018 hingga 2023.
Total aset Dana Pensiun GPIB sampai dengan September 2023 Rp 192,3 miliar lebih.
Disampaikan, Dapen GPIB saat ini memiliki dana investasi senilai Rp 186 miliar lebih. Jenis-jenis investasi yang dilakukan Dapen GPIB per Januari – September 2023 adalah Surat Berharga Negara (SBN), Obligasi, Deposito, Saham, Reksadana, Sukuk, dan KIK-EBA.
Kedepan, kata Agus Patty, pihaknya terus berupaya meningkatkan dana-dana Dapen GPIB sehingga bisa terus berkembang sebagaimana investasi yang dilakaukan selama ini
Econom dari Mirae Asset Sekuritas, Rully Wisnubroto mengatakan, prospek bisnis investasi sangat terbuka luas bagi Dapen GPIB untuk terus bertumbuh. Hanya saja, kata dia, kondisi global saat ini masih sangat mempengaruhi investasi di pasar modal antara lain dolar yang terus menguat dan kenaikan suku bunga bank.
Robertus Hardy juga dari Mirae Asset Sekuritas juga memberikan masukan untuk melihat waktu untuk memulai berinvestasi. Menurutnya, untuk investasi diakhir 2023 hingga awal 2024 masih cukup menantang untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
“Kedepannya seiring adanya hasil Pemilu sudah bisa lebih agresif lagi untuk menempatkan investasi kita di instrument yang lebih agrasif seperti di saham dan obligasi,” kata Robertus.
Ketua IV MS GPIB Shieley Van Houten dalam kesempatan tersebut banyak mempertanyakan soal-soal detil investasi kepada setiap narasumber yang memaparkan materi, baik kepada narasumber dari Mirae Asset Sekuritas dan kepada narasumber dari Samindo, Gelly Nisahpih termasuk mempertanyakan besaran dana-dana di dapen GPIB kepada Ketua Dapen GPIB Agus Patty.
Sekretaris Umum MS GPIB Elly D. Pitoy De Bell dalam kesempatan itu mempertanyakan soal kepastian dalam masa-masa Pilpres kaitannya dengan Capres-capres yang ada termasuk peluang bisnis di sektor pertambangan.
Praktisi Manajemen Pertambangan, Ir. Gelly nisahpih MM memberikan masukan menarik kepada Dapen GPIB. “Jangan hanya bermain saham, kalau diizinkan pakai untuk bisnis riil. Tapi harus bermain dengan sangat hati-hati,” tutur Gelly yang juga Direktur di PT Samindo Resources Tbk ini.
Menurutnya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) bisa membangun sekolah-sekolah dan rumah sakit karena mampu mengembangkan dana-dana yang dimilikinya. /fsp