JAKARTA, Arcus GPIB – Semua manusia tidak berdaya. Namun Allah tidak membiarkan manusia berdosa tetap berada dalam keadaan tidak berdaya. Allah berinisiatif untuk memberikan solusi.
Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) Rabu (22/6) mengurai teks Firman Tuhan dari Efesus 2 : 1 – 5 mengangkat tema MENERIMA KEBAIKAN-NYA KETIKA TIDAK LAYAK.
Kita sering mengabaikan kasih karunia pembebasan dari kuasa dosa oleh pengorbanan Yesus yang mengalahkan maut. Bahkan kita menganggapnya sebagai take for granted atau sesuatu yang sudah semestinya diterima. Di sinilah kita diajak untuk merenung.
Paulus menggambarkan keadaan manusia di luar Kristus dengan “… mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa. Ungkapan ini menunjukkan keadaan yang benar-benar serius. Istilah “mati” menunjukkan keadaan tidak berdaya, bukan hanya pingsan atau lemah.
Motivasi dibalik karya ilahi ini bukan karena kebaikan manusia. Bukan pada jasa atau talenta manusia. Ayat 4 dengan tegas mengatakan “Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar …”.
Mari syukuri kasih karunia Tuhan yang bukan hanya memberikan kebutuhan jasmani. Kasih karunia Tuhan Yesus telah melayakkan orang-orang yang tidak layak dan memampukan untuk teguh serta kuat melawan setiap godaan.
Sebagai orang percaya seringkali kita hanya mensyukuri dan mengakui segala berkat Tuhan dalam hal yang bersifat fisik atau materi saja, baik kesehatan, pekerjaan, rumah, uang, dil.
Kuatnya kuasa dosa yang menawarkan kenikmatan duniawi, semakin membuat kita sering kali sulit untuk melepaskan diri dari perangkap godaan. Inilah yang harus kita sadari, kemudian juga akui bagaimana kasih karunia Allah itu diberikan kepada kita saat ini melalui pengorbanan Yesus Kristus. /fsp