Oleh: Frans S. Pong, Arcus GPIB
SAMARINDA, Arcus GPIB – Sebanyak 63 vikaris ditahbiskan menjadi Pendeta, Pelayan Firman dan Sakramen. Penahbisan dilakukan di Gedung Gereja GPIB Immanuel Samarinda Minggu (10/03/2024) oleh Ketua Umum Mejelis Sinode GPIB Pendeta Paulus Kariso Rumambi.
Penahbisan berlangsung khusuk, ruang utama selain dihadiri 63 vikaris juga ada orangtua atau perwakilan vikaris termasuk para mentor dan jemaat lainnya. Sementara diluar ruangan, di tenda-tenda besar di halaman gereja juga terisi penuh warga jemaat yang beribadah minggu yang dirangkai dengan peneguhan 63 vikaris menjadi pendeta.

Rangkaian ibadah penahbisan dilakukan penyerahan alat-alat pelayanan.
Pendeta Rumambi dalam khotbahnya mengatakan, penahbisan sebanyak 63 pendeta adalah sejarah bagi GPIB.
”Ini peristiwa di GPIB yang baru pertama kali. ini Sejarah. Biasanya Majelis Sinode menenguhkan satu vikaris menjadi Pendeta, Pelayan Firman dan Sakramen, ini 63,” kata Pendeta Rumambi.
Menurut Pendeta Rumambi, penahbisan sebanyak 63 orang pendeta tersebut dirasakan sangat berat karena sebagaimana biasanya Majelis Sinode hanya menahbiskan satu orang vikaris untuk menjadi Pendeta, Pelayan Firman dan Sakramen.
”Berat. Kalau untuk satu orang hamba Tuhan mungkin agak ringan, ini 63. Rasanya berat sekali, capek sekali,” aku Pendeta Rumambi.
Kepada ke-63 pendeta yang ditahbiskan, Pendeta Rumambi, menasihatkan kepada ke-63 Pendeta agar mau melihat teladan Kristus yang mau mengosongkan diri menjadi seorang hamba.
Tuhan mengosongkan dirinya menjadi seorang hamba. Ia hamba Tuhan yang sejati, Yesus Kristus. Seorang majikan yang mau menjadi hamba, itu Yesus. Karakter Yesus melayani sebagai Hamba Allah, Bapa di Surga.
”Melayani bukan sibuk sana, sibuk sini, pergi kesana pergi kesini. Diminta daring maunya luring. Boleh, asal biaya sendiri, jangan pakai kas jemaat. Aduuuh…,” keluh Pendeta Rumambi.
Menurutnya, melayani secara Kristiani bukan memberi ini, memberi itu. Melayani sebagai hamba Tuhan adalah melayani dengan mengosongkan diri seperti Tuhan, mengosongkan diri menjadi hamba.
Dalam kesempatan itu, Pendeta Rumambi menyatakan kebanggaannya atas sukses PST di Samarinda yang diketuai Pendeta Jepri Yuwanto Daminto dan Sekretaris Pendeta Janzens Riupassa.
”Ketua Panitia Pendeta Jepri dan Sekretaris Pendeta Janzens mereka seperti anak kembar saja. Terimakasih,” imbuh Pendeta Rumambi usai memukul gong Penutupan PST Samarinda.
Sekretaris Panitia PST Samarinda, Pendeta Janzens Riupassa menyatakan apresiasinya atas kehadiran warga jemaat pada penahbisan 63 pendeta.
”Kami atas nama Panitia memohon maaf atas segala kekurangan selama pelayanan yang kami berikan, biarlah apa yang kurang baik, kurang berkenan bisa menjadi evaluasi bagi kami,” kata Pendeta Janzens.
KMJ GPIB Immanuel Samarinda ini lanjut mengatakan, perjalanan selama tiga hari dalam Persidangan Sinode Tahunan adalah sebuah kebersamaan hingga bisa sampai dalam pentabisan pendeta.
”Salam hormat kami kepada jemaat-jemaat manakala bapak ibu saudara akan kembali ketempat masing-masing,” imbuhnya.
Berikut Nama-Nama 63 Vikaris yang Ditahbiskan Menjadi Pendeta: