JAKARTA, Arcus – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengimbau kepada Pimpinan Gereja agar mendorong warga untuk memprioritaskan penyelenggaraan ibadah dan perayaan Adven, Natal dan Tahun Baru – yang aman dan berkeugaharian, serta memerhatikan kebijakan-kebijakan yang diberlakukan pemerintah dalam upaya mengakhiri pandemi Covid-19.
“Terkait hal tersebut, pengumpulan umat secara ragawi, dan perayaan di rumah-rumah dalam bentuk “open house” – sebaiknya dihindari,” kata Ketua Umum PGI Pdt Gomar Goeltom dalam siaran pers Senin (22/11).
Gomar meminta pinpinan gereja memberi pemahaman kepada keluarga-keluarga Kristen, bahwa keluarga merupakan palungan bagi kelahiran Yesus, sehingga sentrum perayaan Natal sepatutnya ditempatkan pada persekutuan keluarga.
Mendorong warga senantiasa menjadi teladan bagi masyarakat luas dalam penerapan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjauhi kerumunan, serta mengurangi mobilitas) dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Bersama warga, meningkatkan empati dan solidaritas terhadap para korban bencana alam dan warga masyarakat yang menderita akibat persoalan kemiskinan, diskriminasi dan ketidakadilan.
“Berkat yang kita terima dari Tuhan, dan sebagai ungkapan syukur atas masa Adven, Natal dan Tahun baru nanti, adalah baik untuk dibagikan kepada mereka yang sangat membutuhkan perhatian dan bantuan kita dalam rangka mengurangi beban dan penderitaannya.”
“Kami sangat mengapresiasi peran nyata gereja-gereja selama ini dalam upaya bersama memutus mata rantai penularan Covid-19, serta sedia bahu-membahu menolong anak-anak bangsa yang terdampak berat pandemi dan bencana alam yang terjadi berulang kali.” /fsp