Home / Germasa / Uncategorized

Selasa, 15 Februari 2022 - 12:28 WIB

INTERNASIONAL Bangga Dengan Keharmonisan Beragama Di Indonesia

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam pertemuan Sidang Dewan Eksekutif Konferensi Menteri-Menteri Wakaf dan Urusan Agama Islam Negara-Negara Islam

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam pertemuan Sidang Dewan Eksekutif Konferensi Menteri-Menteri Wakaf dan Urusan Agama Islam Negara-Negara Islam

JAKARTA, Arcus GPIB – Hidup harmonis dengan berbagai latar belakang agama dan budaya memang bukan hal yang mudah. Tapi Indonesia mampu melakukan itu, hidup berdampingan satu dengan yang lainnya akur-akur saja. Inilah yang membuat dunia internasional tertarik bagaimana negeri ini menjaga kerukunan itu.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam pertemuan Sidang Dewan Eksekutif Konferensi Menteri-Menteri Wakaf dan Urusan Agama Islam Negara-Negara Islam, yang diselenggarakan di Kairo, Mesir menyampaikan beberapa strategi Indonesia dalam menjaga keharmonisan sosial dan lebih mendukung perdamaian dunia.

Baca juga  Hari Santri, Dua Pendeta GPIB Ungkapkan Rasa Sukacita

Kamaruddin yang hadir secara daring mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Senin 14/2/2022  sebagaimana laman Kemenag RI mengungkapkan, sejak dulu, seluruh penduduk memiliki kesadaran akan pentingnya persatuan bangsa untuk pembangunan yang mutualistik. Di masa lalu, Indonesia memiliki sejarah kolonialisme, dan hanya dengan bersatu, Indonesia dapat mencapai dan mempertahankan kemerdekaan hingga sekarang.

“Kesadaran ini kemudian diwujudkan dalam kesepakatan bersama tentang rukun Pancasila, UUD 1945, dan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Setelah itu, terus dilakukan upaya untuk menjaga kerukunan bermasyarakat dan berbangsa,” papar Kamaruddin.

Baca juga  PAHIT Jadi Manis: Bersandarlah Kepada Allah yang Sanggup Membuatnya Manis

“Selain peraturan negara, ada ikatan peraturan sosial yang lebih kuat, atau disebut ‘kearifan lokal’, yang mengikat seluruh masyarakat secara sosial,” sambungnya.

Meskipun mayoritas penduduknya (sekitar 87%) pemeluk agama Islam, Indonesia bukanlah negara Islam teokratis maupun negara sekuler. “Indonesia bukan negara agama, namun agama memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” tutur Kamaruddin. /fsp

Share :

Baca Juga

Germasa

Wujudkan Gereja Hijau dalam Kehidupan Sehari-hari

Germasa

Kentongan Bambu Semarakkan Event Tanoker GERMASA Di Jember

Germasa

Perlindungan Anak dalam Pilkada 2024 Menentukan Indonesia Emas 2045

Germasa

MANTAP. Kantor Kemenag Aceh Canangkan Pembangunan Bebas Korupsi

Germasa

Wow, Mantap Kampus Bakal Punya Rumah Ibadah Multiagama

Germasa

Kerja Sama, Ini Manuver Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk Korea Selatan

Germasa

Pemerintah Tegaskan Akan Mengganti BDK Menjadi Badan Moderasi Beragama

Germasa

EDITORIAL: Semua-semua Dipolitisasi, Jangan Golput, Lho…