YOGYAKARTA, Arcus GPIB – Pendeta Abraham Ferdinandus, M.Th, KMJ GPIB Margomulyo, Yogyakarta mengatakan, hari Kamis Putih telah tiba mengawali Tri Hari Suci; tiga hari terberat dan sangat tersiksa bagi Tuhan Yesus. Berakhirlah masa Prapaskah atau masa 40 hari; masa penyesalan.
“Di Hari Kamis putih ini kita ingat rayakan Tuhan Yesus makan paskah dengan para murid untuk terakhir kali. Jamuan terakhir yang mesti menggembirakan, tetapi ternyata menyedihkan karena diwarnai dengan pengkhinatan,” tutur Pendeta Abraham sebagaimana dirilis dalam grup WhatApps “KOMUNITAS GPIB BERSAKSI”.
Mengutip Markus 14:18, ketika mereka duduk di situ dan sedang makan, Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku.”
Sementara dua orang murid diutus Tuhan Yesus menjumpai seorang ibu yang merelakan ruangan atas rumahnya untuk Sang Guru makan paskah bersama para murid, Yudas justru pergi ke para Imam Sanhedrin untuk menyerahkan Yesus dengan imbalan 30 keping perak.
Tuhan Yesus tahu semuanya. Sehingga sebelum mereka makan, Ia memberi teladan kerendahan dengan membasuh kaki para murid. Ia juga memberi perintah saling melayani dan mengasihi kepada para murid. Ia juga mengingatkan Yudas tentang pengkhianatannya dan Petrus tentang penyangkalannya.
“Mari kita semua belajar agar jangan kita warnai jamuan-jamuan kita yang tulus di dalam rumah tangga, perkumpulan keluarga, pertemanan dan persekutuan jemaat dengan pengkhianatan dan penyangkalan. Ajarlah anak-anak dan keluarga kita agar tidak menjual dan menyangkal Tuhan Yesus.”
“Suami isteri atau keluarga yang sedang pisah rumah baiklah kembali rujuk dan bersatu. Marilah kita saling melayani dan mengasihi dengan kerendahan hati.”
Mengenang peristiwa Kamis Putih, GPIB merayakannya dengan pelaksanaan Basuh Kaki yang dilakukan Presbiter terhadap warga jemaat. Di GPIB Zebaoth Bogor di hari Kamis Putih ini dilakukan dalam sebuah ibadah yang dimulai pukul 18.00 wib. /fsp