Home / GPIB Siana

Jumat, 11 Februari 2022 - 10:07 WIB

KasihNya Tidak Bergantung Pada Kasih Manusia, Allah Juga Panjang Sabar Tapi….

JAKARTA, Arcus GPIB – Kisah perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir, seperti peribahasa Air Susu Dibalas dengan Air Tuba. Penyertaan Tuhan dibalas dengan kejahatan. Setelah mendapat pengampunan dosa dari Tuhan kembali melanggar Firman Tuhan.

Mengatakan itu Pdt. Meis Mual Loppies saat menyampaikan Firman Tuhan dalam ibadah keluarga via youtube di Jemaat Gloria Bekasi Rabu 9 Februari 2022 yang mengurai Firman Tuhan dari Nehemia 9: 20-21.

“Jangan sesat, Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Allah juga panjang sabar tapi Allah juga punya keterbatasan. Kesabaran Allah itu tidak kekal. Kalau kita terus menerus melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar kehendak Tuhan maka kitapun akan ditegur oleh Tuhan,” tutur Pdt. Pdt. Meis Loppies.

Baca juga  Dari Turnamen Golf GPIB 2022, Gadjah Pireno: Puji Tuhan, Toman: Profesional, Ludji Kale Lepas Drone

Menurutnya, kasih dan kesetiaan Tuhan tidak bergantung pada kasih dan kesetiaan manusia pada Tuhan. Kalau Tuhan memperhitungkan kasih setiaNya berdasarkan kasih setia seseorang kepada Tuhan maka manisia tidak ada seperti ada pada saat ini.

Mengapa Allah mau mengasihi manusia, laman gotquestions.org menyebutkan, karena esensi dari khodrat Allah bersifat mengasihi, Ia menunjukkan kasih-Nya dengan mencurahkannya kepada pemberontak yang tidak layak menerimanya. Kasih Allah bukanlah perasaan romantis atau baper.

Sebaliknya ialah kasih agape, kasih yang penuh pengorbanan diri. Ia menunjukkan kasih yang rela berkorban ini dengan mengutus Anak-Nya ke salib demi melunasi hutang dosa kita (1 Yohanes 4:10), dengan menarik kita pada DiriNya (Yohanes 6:44), dengan mengapuni pemberontakan kita terhadap-Nya, dan mengutus Roh Kudus-Nya untuk berdiam di dalam diri kita, yang turut memampukan kita mengasihi sama seperti Ia mengasihi.

Baca juga  YAPENDIK GPIB Tuntas Laksanakan Workshop Jurnalistik: Peserta Antusias

Ia melakukan hal ini lepas dari kelayakan kita menerimanya. “Tetapi Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika Kristus mati untuk kita pada waktu kita masih orang berdosa” (Roma 5:8).

Kasih Allah bersifat pribadi. Ia mengenal kita secara individu dan mengasihi kita secara pribadi. Kasih-Nya yang hebat tidak mempunyai awal atau akhir. Ialah mengalami kasih Allah yang membedakan agama Kristen dari agama lainnya. Mengapa Allah mengasihi kita? Karena itulah bagian dari DiriNya: “Allah adalah kasih.” /fsp

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Konven Pendeta dan PST 2023 Medan: Perhelatan Secara Digital, Tanpa Meja

GPIB Siana

Buatkan Master Plan, Samuel Uruilal: Aset Mati Kalau Tidak Diberdayakan

GPIB Siana

Siapkan PKA, GPIB Petra Jakarta Gelar Bimtek, Hadirkan 3 Narabina

GPIB Siana

SIAP DEKLARASI. GPIB Kini Punya Pokja Gereja Ramah Anak-Literasi Digital

GPIB Siana

Katekumen GPIB Marga Mulya Yogyakarta Kunjungan ke Vihara, Pura dan Masjid

Germasa

Rumambi Institute Diperkenalkan Di Minahasa, Agustus 2025 Grand Launching

GPIB Siana

Pengenalan yang Baik Terhadap Tuhan, Akan Memberikan Ketaatan

GPIB Siana

MANTAP Kesiapan Turnamen Golf Dewan PKP, Total Hadiah Rp600 Juta