Home / Diakonia

Selasa, 27 Agustus 2024 - 15:05 WIB

Kasus HIV-AIDS Terus Meningkat, Organisasi Berbasis Agama Diminta Berperan

Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty,

Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty,

JAKARTA, Arcus GPIB – Dalam situasi di mana jumlah kasus HIV-AIDS terus meningkat, maka organisasi berbasis agama memainkan peran penting dalam pemberian layanan kesehatan dan sosial, khususnya dalam konteks HIV-AIDS.

Demikian disampaikan Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty, saat membuka Konsultasi Nasional HIV-AIDS: Memperkuat Advokasi HIV-AIDS Lintas Agama di Indonesia, di Aula lantai 3 Grha Oikoumene, Senin (26/8/2024).

Mengutip laman PGI, dalam hal jumlah yang didiagnosis dengan HIV data menunjukkan telah terjadi penurunan sebesar 3,6% pada tahun 2022. Namun saat ini sebanyak 24.000 orang baru terdiagnosa mengidap HIV.

Dalam upaya mengurangi peningkatan penularan HIV, pemerintah Indonesia telah menerapkan langkah-langkah pencegahan untuk mencapai target “95-95-95,” dengan mengurangi stigma dan meningkatkan akses ke perawatan. Pada saat yang sama, untuk meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat dan demi masa depan yang lebih baik, maka fokus pengobatan HIV-AIDS di Indonesia makin diperluas.

Baca juga  Orang-orang Baik Selalu Saja Menebarkan Kebaikan, Jauh Dari Iri dari Kebencian

Data menunjukkan bahwa stigma seputar HIV-AIDS masih ada di tengah masyarakat, termasuk stigma publik terhadap pengidap HIV, stigma dalam pengaturan perawatan kesehatan, dan stigma terhadap diri sendiri.

Stigma dipahami sebagai penilaian negatif yang ditujukan pada individu atau kelompok dalam masyarakat dan bermanifestasi dalam dua bentuk: stigma internal dan eksternal. Stigma internal melibatkan persepsi diri negatif individu berdasarkan keyakinan mereka tentang bagaimana orang lain memandang mereka, dan ini sering menyebabkan depresi dan penarikan diri dari pergaulan. Stigma eksternal, sebaliknya, mewakili diskriminasi yang dihadapi individu dari lingkungan mereka dan masyarakat pada umumnya.

Baca juga  UGAHARI Melepaskan Diri Dari Kesulitan, Steven Tunas: Tidak Usah Banyak Gaya

Diskriminasi ini dapat memaksa mereka yang hidup dengan HIV-AIDS untuk menyembunyikan status mereka, yang berujung pada hambatan terhadap intervensi yang diperlukan. Oleh karena itu, mengurangi stigma dan membangun jaringan dukungan, serta peran dukungan sosial merupakan elemen penting dalam meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan ARV di Indonesia. /fsp

Share :

Baca Juga

Diakonia

Kerja Sama PEG dan Inforkom Litbang Siapkan Aplikasi Market Place GPIB

Diakonia

Pengobatan Gratis dan Bagi Sembako Di Ultah ke-30 YADIA GPIB

Diakonia

Ketua Umum Yadia GPIB 2020 – 2025 Pnt. Ayub Junus Audiensi Ke Dept. Inforkom & Litbang

Diakonia

Jauh dari Gaya Feodalistik, Ketua I Sinode GPIB Bezuk Karyawan yang Sakit

Diakonia

Pra Orasi Ilmiah Prof. Dr. Ir. Rilus A. Kinseng: Ada Ketidakadilan  

Diakonia

Warga Lansia Suku Dayak Kenyah Dapat Bantuan Sembako

Diakonia

UGAHARI Melepaskan Diri Dari Kesulitan, Steven Tunas: Tidak Usah Banyak Gaya

Diakonia

30 Tahun YADIA GPIB, Pdt. Manuel Raintung: “Konsolidasi Pengurus Dinantikan”