JAKARTA, Arcus GPIB – Ketua V Majelis Sinode Penatua Robynson L. Wekes yang akrab disapa Robby sangat mengapresiasi diresmikannya studio Laus Deo dan launching One Click GPIB.
”Inilah satu titik letak bagaimana GPIB punya peran penting dalam hal kemajuan teknologi yang terarah dan ujungnya adalah kemuliaan nama Tuhan,” tutur Penatua Robby dalam sambutannya di acara peresmian studio Laus Deo dan launching One Click GPIB di Kantor Majelis Sinode Jumat (31/01/2025).

Ketua Umum MS GPIB Pdt. Paulus Kariso Rumambi didampingi Pnt. Moudy Lintuuran personel Inforkom Litbang meresmikan studio Laos Deo dan launching One Click GPIB.

Ketua Panitia Pengadaan Studio Laus Deo GPIB Dennies Sompie.
Dalam acara yang dihadiri tamu dan undangan, serta dari Unit-unit Misioner dan utusan Mupel-mupel, lanjut Robby mengatakan, proses lahirnya studio GPIB yang diberi nama Laos Deo bermula dari satu roadmap yang dilakukan di tahun 2024. Proses inilah, kata dia, adalah cara Tuhan yang mengantar semua khususnya GPIB secara lembaga memiliki studio.
Hasil karya personel Dept. Inforkom dan Litbang ini adalah semangat GPIB mewujukan digital ministry dilingkup GPIB sebagai gereja yang ikut serta dalam melaksanakan amanat penggilan dan pengutusan.
Digital ministry, kata Robby, harus tetap berjalan karena itu adalah tugas yang diberikan Tuhan kepada GPIB yang menjadi amanat panggilan dan pengutusan.
Kini GPIB memiliki sebuah studio permanen di Lantai 2 Kantor Majelis Sinode di Jalan Medan Merdeka Timur 10 Jakarta Pusat.
Hadirnya studio yang diberi nama Laos Deo nyata menantang insan GPIB pada umumnya untuk dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang kini dimiliki oleh Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) untuk berkreasi.
Ketua Panitia pembangunan studio Laus Deo, Penatua Dennies Sompie mengatakan, proses pengerjaan Laus Deo berlangsung hampir tiga bulan yanag mencakup tender, pemilihan vendor sampai dengan pembangunan studio.
“Studio tersebut pembangunannya sekitar 18 hari di bulan Desember kemarin, puji Tuhan sudah selesai dan konsep studio tersebut adalah multimedia. Jadi kita akan menggunakan studio tersebut untuk youtube, untuk podcasts maupun radio streaming,” kata Dennies.
Pendeta Dina Mejer – Hallatu dalam renungannya menyambut sukacita peresmian Laus Deo dan One Click GPIB yang menurutnya adalah sarana memudahkan pelayanan.
”Studio Laus Deo dan One click GPIB adalah alat kemuliaan Tuhan. Semua diberikan Tuhan untuk gerejaNya. Tuhan pakai GPIB, Tuhan pakai kita semua,” tutur Pendeta Dina.
Jadi, ajaknya, mari melalui Studio Laus Deo dan One click GPIB melakaukan segala sesuatunya untuk kemuliaan Tuhan.
”Sesuatu yang dilakukan untuk kemuliaan Tuhan, akan menjadi berkat,” tandas Pendeta Dina.
Pengurus BPMS, Chris Kanter dalam kesempatan itu saat menyampaikan sambutannya mengulik soal kemajuan teknologi yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) dan chat GPT.
“Digital Ministry adalah satu keharusan. Tentu kita selalu mengandalkan bahwa rancangan Tuhan selalu indah pada waktunya dan pasti ada yang DIA buat. Tetapi sebagai manusia kita ditugaskan untuk we have to do our best menghadapi tantangan.”
Dikatakan, semua kini sama-sama sedang menghadapi dunia yang begitu penuh tantangan bahkan iman diuji, dalam menghadapi tanda tanya besar, apa yang diimani.
“Gereja tidak bisa mengambil posisi pasif menghadapi kondisi dunia saat ini kaitannya dengan penggunaan AI dan Chat GPT. Digital ministry merupakan keharusan. AI dan Chat GPT yang ciptakan manusia dan hikmatnya datang dari Tuhan,” kata Chris Kanter yang punya banyak pengalaman dan berkecimpung di digital bisnis.
Terhadap aplikasi One Click GPIB yang diluncurkan GPIB, Chris Kanter mantan Presiden Direktur PT Indosat, Tbk ini menyatakan kebanggaannya atas hadirnya aplikasi-aplikasi di One Click GPIB.
“One Click GPIB ini bagus dan itu langkah yang diambil Majelis Sinode, Departemen Inforkom dan Litbang langkah Penting yang memang harus dilakukan.”
Frans S. Pong
Denny Gasperzs