BOGOR, Arcus GPIB – Tirta Geulis Ciomas Bogor menjadi saksi kebersamaan nan kompak merajut giat layan diranah GPIB, khususnya Persekutuan Kaum Bapak (PKB) GPIB Filadelfia Bintaro Jaya.
Deras air di Sungai sekitar vila dimana diadakan Ibadah Padang dan Talk Show Sabtu 3 Agustus 2024 semakin menambah semangat tapi juga khusuk mengikuti sesi demi sesi acara yang digelar Panitia.
Banyak hal yang dibicarakan dalam Ibadah Padang dan Talk Show tersebut yang menghadirkan narabina Pendeta (Em) John D. Sihite, Penatua Elizar P. Hasibuan dan Johny Manuputty.
Kerja cerdas Ketua Panitia Allvasta Wiyantoro menghadirkan tiga pembicara yang punya kompetensi pelayanan di jemaat tentu menjadi daya tarik PKB Filadelfia untuk turut serta dalam kesempatan itu. Tak ayal, area Ibadah Padang dan Talk Show di Tirta Geulis dipenuhi peserta.
Rangkaian Ibadah Padang dan Talk show ini dimulai dengan prosesi Ibadah Padang dengan Pelayan Firman Pendeta Leonar P. Hutapea. Menjawab pertanyaan Frans S. Pong dari Arcus GPIB atas penyelenggaraan Ibadah Padang dan Talk Show ini Pendeta Leonar menyatakan harapannya agar PKB semakin giat dalam pelayanan dan dilakukan dengan sungguh-sungguh.
“Harapannya para anggota PKB boleh dengan sungguh pada tugas panggilan pelayanannya dan itu menjadi berkat tidak hanya bagi PKB sendiri tapi bagi semua dalam persekutuan jemaat. Tidak bosan dan jenuh dan apapun yang dilakukan dalam Tuhan tidak pernah sia-sia,” kata pendeta yang akrab disapa sebagai Pendeta Leo.
Pendeta John D. Sihite, sosok yang selalu sibuk karena sering menjadi narasumber diberbagai gereja banyak memberi masukan bagi warga jemaat khususnya PKB dalam menghadapi pergumulan di Jemaat khususnya PKB di Filadelfia.
Menurut Pendeta Sihite yang dipandu moderator Sahat Panjaitan, pelayanan dalam gereja atau berjemaat punya aturan yang harus ditaati dengan segala mekanisme yang ada didalamnya.
”Pelayanan itu punya aturan dan mekanisme kalau tidak teratur nanti malah jadi sembarangan,” tutur Pendeta Sihite mencontohkan pelayan itu adalah seorang hamba yang melayani tuannya sebagaimana ayat alkitab Lukas 17: 8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Jadi, katanya, ”Pelayanan Bukan Hanya Sekadar Jargon” sebagaimana tema Ibadah Padang dan Talk Show bahwa pelayanan harus dilakukan dengan hati, dan hati-hati dan tidak mendua hati. ”Jangan sampai semangat kendor,” tandasnya.
Dikatakan, kepemimpinan di GPIB plural eksekutif, bukan perorangan, atau bisa juga dikatakan bahwa pemimpin itu yang melayani sebagaimana terdapat dalam Lukas 22. Pemimpin itu adalah Yesus, Dia datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani.
Ketua I PHMJ GPIB Filadelfia Bintaro Jaya, Penatua Elizar P. Hasibuan meminta kepada peserta yang hadir, PKB pada umumnya untuk mengerti akan arti pelayanan yang sebenarnya dan tidak membuat dikotomi.
”Perlunya membereskan dikotomi-dikotomi yang ada, karena kalau itu masih ada berarti kita belum selesai dengan apa yang dimaksudkan dengan pelayanan. Ketika ada sesuatu yang tidak sejalan dengan kita, kita anggap itu masalah, padahal kita yang belun bisa mengerti arti pelayanan dalam kehidupan kita sehari-hari,” katanya.
Lanjut kata Elizar, soal prioritas dalam hidup keseharian yang dicontohkan dengan mengutamakan Tuhan, Pekerjaan dan posisi lainnya. Menurutnya, tidak boleh menempatkan Tuhan sebagai yang yang nomor satu karena posisi Tuhan adalah ”Segalanya”.
”Tuhan adalah segalanya Dia bukan yang pertama Dia segalanya,” tandasnya. Bagi Johny Manuputty, dalam kesempatan itu berkisah soal terpilihnya dirinya sebagai Bendahara PKB yang walaupun saat pemilihan dia tidak ditempat menjadi bahasan menarik dalam talk show hari itu.
Ada yang berpendapat lebih baik tidak hadir saat pemilihan dari pada hadir dan terpilih tapi tidak aktif dalam pelayanan bahkan menghilang. Persoalan ini ternyata menarik bagi Pendeta Sihite dan mempertanyakan kepada anggota PKB Filadelfia: ”Lebih baik mana, tidak hadir tapi terpilih dan aktif atau terpilih tapi menghilang.”
Pertanyaan ini spontan dijawab peserta talk show. Ada yang pro dan kontra soal itu. Namun bagi Pendeta Sihite cenderung mencari yang hilang. “Ada 100 ekor domba, ada satu yang hilang. Yesus meninggalkan 99 dan mencari stu domba yang hilang,” kata Pendeta Sihite.
Gairah dan semangat ingin menjadi lebih baik dikalangan anggota PKB Filadelfia tampak jelas dari banyaknya peserta ambil bagian dalam ibadah padan dan talk show tersebut. Dan saat diberi kesempatan bertanya usai paparan dari ketiga narasumber, cukup banyak pertanyaan yang dilontarkan dan dijawab tuntas ketiga narasumber.
Sebelumnya disampaikan, Ibadah Padang dan talk show dilakukan dalam rangka memperingati usia ke-43 Pelkat PKB GPIB. Harapannya dari Ibadah Padang dan Talk Show ini semakin tercipta semangat Persekutuan Kaum Bapak semakin baik, saling menopang dan mendukung dalam kebenaran, saling melayani bersinergi dalam “kata” dan “tindakan” dan menjadi komunitas yang saling bergotong-royong.
Mengangkat tagline “Pelayanan Bukan Sekedar Jargon” acara dipandu moderator Sahat Panjaitan dengan Narasumber Pendeta (Em) John D. Sihite, Penatua Elizar P. Hasibuan dan Johny Manuputty.
Pelaksanaan Ibadah Padang dan Talk Show dengan Ketua Panitia Allvasta Wiyantoro menyebutkan, kata ”pelayanan” bukanlah hal asing bagi orang Kristen, namun seringkali ditemui. “Pelayanan seolah-olah adalah sebuah rutinitas belaka di dalam gereja. Belum lagi jika ada konflik maupun gesekan yang terjadi dalam pelayanan tersebut, sehingga kadangkala kita tidak merasakan sukacita di dalam berpelayanan. Untuk itulah Pelkat PKB GPIB Filadelfia menggelar Ibadah Padang dan Talk Show,” kata Allvasta Wiyantoro kepada Arcus GPIB.
Rangkaian Ibadah Padang dan Talk show ini dimulai dengan prosesi Ibadah Padang dengan Pelayan Firman Pendeta Leonar P. Hutapea.
“Dengan segala keterbatasan kami dalam menampung peserta yang dapat hadir, kami selaku panitia pelaksana akan menyajikan rekaman yang akan disebarluaskan dalam channel youtube, sehingga bisa menjadi pembelajaran bagi kita bersama,” tutur Allvasta Wiyantoro.
Ia berharap dengan penyertaan Tuhan kiranya Talk Show ini dapat menambah wawasan semua tentang bagaimana pelayanan itu harus dimaknai, sehingga tetap setia dan dimampukan dalam melayani. /fsp