JAKARTA, Arcus GPIB – Saat kita merasa tersakiti oleh perbuatan jahat orang lain, janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan karena pembalasan adalah milik Allah.
Demikian pesan dalam renungan malam Sabda Bina Umat (SBU) GPIB 9 Juni 2022 mengurai teks Yoel 3: 4 – 8 mengangkat tema: Pembalasan adalah Milik Allah.
Disebutkan, Rasul Paulus mengatakan bahwa pembalasan itu adalah hak Allah (Rm.12:19) Yehezkiel 25-32 juga menceritakan bahwa Allah akan melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa yang pernah menyerang atau menghina Israel dan Yehuda.
Pembalasan Allah merupakan percerminan sifat Allah yang adil dalam kesempurnaan. Sebagai orang percaya, saat merasa tersakiti atau teraniaya, Instropeksi diri dan berdoa bukan membalas kejahatan dengan kejahatan, karena mungkin saja Allah mengijinkan itu terjadi.
Laman marturiahkbp menyebutkan, kebiasaan manusia yang selalu ingin membalas sakit hati. Mulai dari hal yang sangat kecil, misalnya jika ada yang mencubit, maka dengan cepat balas mencubitnya.
Jika ada yang mencaci maki maka akan dengan cepat membalas mencaci maki. Ada rasa puas dan mengurangi rasa kesal dan kecewa ketika dapat membalaskan setiap hal yang tidak baik yang dilakukan orang.
Tapi apakah akibat dari pembalasan yang dilakukan? Tidak akan pernah ada damai. Setiap orang akan selalu berusaha melakukan lebih lagi untuk membalaskan rasa sakit yang diterimanya maka sampai kapanpun tidak akan pernah ada kedamaian.
Oleh sebab itu Firman Tuhan saat ini mengingatkan agar tidak menuntut pembalasan, melainkan memberikan tempat pembalasan itu hanya pada Allah saja, seperti firmanNya dalam Ulangan 32:35: “Hak-Kulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka.”
Jika masing-masing menyerahkan pembalasan kepada Tuhan saja, maka tidak akan ada lagi tindakan yang meneruskan kebencian dan rasa sakit, sehingga pintu perdamaian akan dapat terbuka.
Itulah yang diinginkan Tuhan ininkan bagi semua yang percaya pada Yesus Kristus, Tuhan dan Raja damai. Yesus sendiri katakan: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar (Matius 5:44-46).
Maka, marilah semakin berusaha untuk mengendalikan amarah, rasa sakit dan kecewa agar tidak tergoda untuk membalaskannya karena hanya Tuhanlah yang memiliki hak menghakimi manusia, sebab Dialah yang menciptakan manusia dan hanya Dialah yang memiliki hak atas apapun dalam kehidupan. /fsp