Home / Germasa

Senin, 24 April 2023 - 12:53 WIB

Menariknya Model Pembinaan HOTS PDP GPIB

SURABAYA, Arcus GPIB – Ada yang berbeda dari model pembinaan bagi pendeta GPIB yang diselengarakan baru-baru ini. Yaitu dengan model pembinaan yang mengarahkan peserta untuk berpikir ke tingkat yang lebih tinggi (Higher Order Thinking Skill atau HOTS). Model pembinaan HOTS ini diterapkan dalam Pembinaan Dasar Pendeta (PDP) yang berlangsung pada tanggal 27-31 Maret 2023 di GPIB Eben Haezer, Surabaya.

Mengapa hal itu menarik ? Terungkap dalam survei opini peserta PDP yang menyatakan bahwa metode diskusi terarah dan kewajiban mendokumentasikan hasil dianggap efektif dan perlu dilanjutkan.  Selain modelnya, peran pemandu diskusi yang mengarahkan jalannya diskusi dan meletakkan kasus yang dibahas ke dalam konteks dan ketentuan yang berlaku di GPIB amat penting.

Seluruh alat indrawi peserta dikerahkan untuk menangkap dan menganalisa pengetahuan yang dijabarkan oleh narabina untuk selanjutnya diproduksi kembali oleh peserta dalam bentuk pemaparan lisan dan tulisan yang kontekstual. Peran dari pemandu diskusi terpilih seperti Pdt. DR. Padatu, Pdt. Adriano Wangkay, S.Th. dan Pdt. Ebser M. Lalenoh, M.Th. menjadi bagian yang cukup menarik karena mendorong peserta untuk berpikir kritis dan inovatif melalui rangkaian pertanyaan dan pernyataan yang berlangsung hangat selama pembinaan. Porsi untuk diskusi yang dialokasikan memang jauh lebih besar dibandingkan dari pembinaan pada umumnya.

PDP dihadiri oleh pendeta dengan masa pelayanan 5-10 tahun. Para peserta berasal dari berbagai wilayah Jawa, Lampung, Bangka Belitung, Riau dan daerah lainnya. Peserta yang dibagi dalam kelompok wajib menyampaikan tulisan yang akan didokumentasikan ke dalam buku “Pengalaman dan Pembelajaran sebagai Ketua Majelis Jemaat.” Hasil dokumentasi dapat digunakan sebagai panduan bagi KMJ lainnya karena berisi pengalaman praktis dan kontekstual di masing-masing jemaat.  Keragaman peserta menghadirkan keragaman pengalaman sebagai KMJ di dalam konteks yang berbeda-beda. Dengan demikian tidak ada satu prinsip yang mutlak benar untuk dijadikan panduan.

Baca juga  "Tahun Ini Kampung Moderasi Beragama Percontohan Dibentuk Di 34 Provinsi

Tiga materi yang dianggap paling menarik oleh para peserta adalah “Pendeta sebagai Ketua Majelis Jemaat” oleh Pdt. Binsar Pakpahan, dipilih oleh  66,7% peserta yang hadir, “Spiritualitas Pelayan yang Memimpin” oleh Pdt. (Em.) DR. Robby Chandra dipilih oleh 53,3% peserta dan “Mewujudkan Pelayanan Intergenerasi” oleh Pdt. Paulus Lie S.Th, M.Min, dipilih oleh 40% peserta. Satu hal lagi yang menjadi keunikan dari PDP adalah kehadiran Direktur Utama PT Antam, Bapak Nico Kanter yang membagi pengalaman perjalanannya yang melibatkan Tuhan dan contoh dari orang tua hingga sampai kepada kursi puncak pimpinan.

Keseluruhan materi yang dipaparkan berkisar tentang peran pendeta sebagai pemimpin organisasi yang dibagi ke dalam dua sub-tema: Pendeta sebagai Pelayan yang Memimpin dan Pengelolaan Asset dan Keuangan Gereja. Sub-tema pertama membahas aspek spiritualitas pemimpin serta upaya menumbuhkan spiritualitas jemaat yang dilakukan dengan cara yang beragam sesuai dengan kebutuhan jemaat, dibawakan oleh pdt. (em.) DR. Robby Chandra. Peran pendeta sebagai KMJ yang mencakup sebagai pemimpin organisasi dan pemimpin spiritual  mewajibkan KMJ untuk memelihara keseimbangan di antara keduanya. Materi tersebut dibawakan dengan cara yang menarik dan interaktif oleh Pdt. DR. Binsar J. Pakpahan.  Sebagai pemimpin organisasi KMJ juga berkewajiban memberikan pelayanan prima yang dibawakan oleh Pdt. Marlene Joseph M.Th,  serta manajemen transformasi gereja dari multi generasi menuju intergenerasi yang dibawakan oleh Pdt. Paulus Lie, S.Th., M.Min dari GKI Gejayan, Yogyakarta,  yang sudah menerbitkan karyanya ke dalam buku “Mereformasi Gereja.”

Baca juga  Menuju Kesimpulan Hakim, Ketua V MS Pnt. Robby Wekes: Seluruh Persyaratan Dipenuhi Obor Banten

Sub-tema dua membahas Pengelolaan Aset Gereja oleh Dr. Prastopo, S.H., M.H. yang fokus pada ketentuan serta studi kasus yang terjadi di lingkup GPIB. Materi ini dilanjutkan dengan Pengelolaan Keuangan Gereja yang dipaparkan oleh Pnt. Ronny Wayong, S.E. Masalah asset dan pengelolaan keuangan menjadi pekerjaan rumah yang cukup menyita perhatian KMJ di GPIB.

Secara umum peserta menilai proses Pembinaan Dasar Pendeta dianggap “sangat baik” mendekati kisaran 60%, serta dianggap “baik” pada kisaran 35%. Hal yang perlu ditingkatkan adalah waktu penyelenggaraan mengingat GPIB baru saja mengadakan dua perhelatan besar, yaitu Persidangan Sinode Tahunan serta Pertemuan di lingkup Mupel. Mengutip Stephen Hawking, “Ketidaksempurnaan membuat anda dan saya terus berkarya untuk menyempurnakannya.” (iris tutuarima/phil)

Share :

Baca Juga

Germasa

Idul Fitri 2023, Pendeta, Frater, dan Suster Gereja Menyalami Umat Muslim

Germasa

Indonesia Sudah Diolah Berbagai Peradaban, Yudi Latief: “Itu Fakta”

Germasa

Buka Puasa Bersama: Salawat Melantun Indah Di GPIB Immanuel Jakarta

Germasa

PGI Bekerja Sama dengan ICRS UGM Diseminasi Hasil Penelitian Moderasi Beragama

Germasa

Penguatan Moderasi Beragama, Kemenag Diminta Siapkan Sistem Digital

Germasa

Ini Sikap PGI Terkait Usul Cabut 300 Ayat Al-Quran: Itu Urusan Pribadi

Germasa

Wakil Menteri Agama Menghadiri Wisuda IAKN Kupang

Germasa

HUT Bhayangkara Ke-77, Makam Keluarga IKBT GPIB Tugu Jakarta Direvitalisasi