KENANGAN KALTIM, Arcus GPIB – Acara Semiloka Eco Church Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) berjalan sukses. Sukses karena ada tangan-tangan yang bekerja dengan hati saat mempersiapkannya.
Acara yang digelar di GPIB Kanaan, Kenangan Kaltim Senin (15/05/2023) itu cukup mendapat perhatian warga jemaat GPIB pada umumnya.
Penataan acara dari pembukaan hingga akhir acara pembukaan tertata apik memungkinkan yang hadir secara langsung dapat menikmatinya dengan baik. Bahkan bagi warga jemaat yang berkesempatan menyaksikan via youtube pun merasa puas bisa menyaksikan tayangan berkualitas bagaimana GPIB turut serta dalam penanggulangan krisis lingkungan.
Koordinator Acara, Agus Wangkay mengatakan, pelibatan anak-anak muda dalam acara sangat dirasakan manfaatnya. Mereka inilah yang berada di balik penatakelolaan kegiatan Semiloka Eco Church.
Mereka adalah Vikaris Timotius Verdino dari GPIB Pniel, Vikaris Chlarita Sweedy dari GPIB Maranatha, Vikaris Mauren Latupeirissa dari GPIB Getsemani, Vikaris Feybriana Leydy Langi dari GPIB Syalom, Sdri. Aninda Marlya W dari GPIB Bukit Benuas dan Sdri. Dressta Margareth Aksamine Titihalawa dari GPIB Getsemani.
Menurut Agus, pengerjaan dilakukan oleh 4 vikaris dan 2 calon vikaris tersebut menata acara sehingga benar-benar memberikan nuansa alam dan lingkungan hidup.
Suasana lingkungan hidup sangat terasa di setiap kegiatan yang dilaksanakan baik berupa aksi penanaman pohon oleh perwakilan berbagai pihak yang hadir serta tata ibadah yang mengajak umat untuk semakin peduli terhadap lingkungan diramu tuntas oleh 4 vikaris dan 2 calon vikaris.
Ketua Mejelis Jemaat GPIB Kanaan, Pendeta Stella Pattipeilohy saat menyampaikan sambutannya dalam acara tersebut mengapresiasi kerja Panitia sehingga acara pembukaan Semiloko Eco Church bisa berjalan lancar.
Sebagaimana diketahui, acara Semiloka Eco Church tersebut dibuka dengan tarian adat Dayak yang disampaikan oleh anak-anak Persekutuan Teruna GPIB Kanaan Kenangan, Kaltim menghantar para tamu dan undangan memasuki ruang gereja tempat diadakannya Semiloka Eco Church.
Dari Majelis Sinode yang hadir dalam kesempatan tersebut adalah Ketua I Pendeta Marthen Laiwakabessy S.Th, Ketua II Pendeta Manuel E. Raintung, S.Si, M.M dan Sekretaris I Pendeta Roberto J.M. Wagey, M.Th.
Pendeta Manuel Raintung dalam sambutannya meminta peran serta warga jemaat untuk menjaga dan merawat lingkungan hidup yang saat ini sudah masuk dalam masa-masa krisis.
“GPIB ikut memberikan sumbangan pemikiran bagaimana gereja merawat bumi, untuk melestarikan kehidupan alam ciptaan Tuhan. Kasih Tuhan itu nyata bukan hanya kepada umat yang beriman, tetapi kasih Tuhan itu juga harus nyata dalam kehidupan bersama lingkungan hidup dimana kita ada,” kata Manuel. /tat