JAKARTA, Arcus GPIB – Kondisi manusia saat ini: miskin, tertindas, buta rohani, terbelenggu oleh karena dosa dengan berbagai akibatnya.
Mengakatan itu Pendeta Sealthiel Izaac mengurai Firman Tuhan Lukas 4:16-20, Kamis (29/12/2022) mengangkat tema: Diurapi untuk Menyampaikan Kabar Baik.
“Tugas Yesus dalam pengurapan-Nya, kini dipercayakan kepada kita untuk meneruskannya. Dalam pengurapan Roh kudus, Ia mengutus kita melalui kehadiran kita sebagai gereja, melalui pekerjaan, usaha, dan perbuatan nyata.”
“Kata Yesus, “apa yang kamu lakukan untuk yang miskin, tertindas, terbelenggu, telah kamu lakukan untuk Aku” (baca: Matius 25:35-40). Karena itu penghayatan Natal, hendaknya memberi semangat baru untuk tugas pengutusan kita.”
Resesi ekonomi dunia, dampak pandemi covid 19, dampak perang antara Rusia dan Ukraina. Semua itu telah menghadirkan dan menyumbang berbagai pergumulan manusia saat ini.
Setelah Yesus menang atas pencobaan iblis, Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan (baca: 4:1-11; 16a). Sebagai kebiasaan-Nya, Ia datang ke rumah ibadah.
Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya. Ia membaca Yesaya 61:1-3 sebagaimana dikutip oleh Lukas. Nubuatan ini digenapkan di dalam Yesus (ay.16-17; baca:ay.21).
Diungkapkan tujuan pelayanan-Nya dalam pengurapan Roh Kudus: untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin dan menderita (ay.18a).
Yesus menyembuhkan mereka yang tertindas, lahir dan batin (ay.19b), mencelikkan mata rohani mereka yang telah dibutakan oleh dunia dan iblis. (ay.19a) dan memberitakan saat pembebasan dan penyelamatan dari kuasa iblis dan dosa, dari ketakutan dan rasa bersalah (ay.19). /fsp