LAWANG, Arcus GPIB – Life Without Love , Is Not Life at All. Melayani tanpa cinta , kering. Hadir tanpa cinta, tidak berarti. Yayasan Diakonia (YADIA) GPIB tanpa cinta, bagai mesin yang bergerak dingin dan tidak bermakna. Adalah sebuah ungkapan di akhir khotbah Pendeta Alexius Letlora, D.Th diulang Tahun YADIA GPIB dan RAAL ‘Griya Asih‘ ke – 29, tanggal 8 July 2023 di Lawang.
Sesi wawancara oleh dr. John Paulus terhadap Pdt. Alexius Letlora
Sebelumnya disampaikan, jika setiap murid – muridNya lalu menjadi murid yang mengalami keselamatan karena Yesus adalah Pintu, maka murid-muridNya diajak melihat bahwa pintu menunjukkan bahwa disini adalah ruang privat, diluar sana ada ruang publik, disini ada kehidupan yang sifatnya pribadi.
Tapi diluar sana ada kehidupan yang sifatnya komunal, disini ada yang sifatnya individual tapi diluar sana ada persekutuan. Jadi pintu lalu menjadi pembatas, bahwa setiap anak – anak Tuhan, dia tidak hidup hanya disana atau hanya disini, tapi dia harus hidup dalam keseluruhan (Yohanes 10 : 9).
Kalau ‘AKU ADALAH PINTU‘ dan kamu berjumpa dengan Aku , maka kamu akan menjumpai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan . Hidup yang berkelimpahan adalah hidup seperti Yesus yang menjadi pintu, maka setiap orang percaya dia juga menjadi pintu yang memungkinkan banyak orang yang bisa berjumpa dengan para pengikutnya (Yohanes 10 ; 10).
Lanjut Ketua BP. MUPEL JAWA TIMUR, “Kita bukan orang Kristen yang hanya penting gua aman, yang lain mau hidup atau mati ‘I don’t Care‘, Kita tidak begitu! Tapi kita melihat bahwa aku mengalami keselamatan dan karna itu aku keluar dalam perjumpaan dengan padang gurun dengan keramaian dunia ini dan aku hadir dalam pelayanan seperti itu untuk menunjukkan dalam sebuah ‘KESAKSIAN TANPA KHOTBAH‘.
Banyak orang yang bersaksi hanya lewat khotbah, tapi mestinya lebih banyak lagi orang bersaksi lewat tindakan dan kesaksian tanpa kata seperti itu menjadi sebuah kesaksian yang sangat bernilai.
Dan apa yang dilakukan oleh YADIA dan RAAL ‘Griya Asih‘ tidak tiap hari ber-khotbah dan tidak perlu berkhotbah, tetapi bagaimana engkau hidup adalah khotbah yang luar biasa yang didasarkan oleh tindakan yang penuh kasih.
“Karena itu lanjutkan pelayanan dengan cinta, sehingga pengharapan dalam Tuhan menjadi pengharapan yang tidak pernah sia-sia dan ketika kita melayani dengan sungguh-sungguh maka pelayanan itu senantiasa menghadirkan kelimpahan,” kata Letlora yang juga KMJ GPIB Jemaat ‘MARANATHA‘ Surabaya.
Acara Ulang Tahun YADIA dan RAAL ‘Griya Asih‘ dihadiri berbagai unsur dari Univeristas Muhammadiyah Malang Dr.Ratih Juliati M.Si, RSUD Malang drg.Ivan,MMRS, Dinas Sosial Kab. Malang Haryati Andayani, SE, MM, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Ir. Daniel Rohi serta Ketua RT. 06 Herry.
Dalam sambutannya Ir.Daniel Rohi mengharapkan: “Agar Diakonia ini menjadi project besar, harus gotong royong dan tidak gereja per-gereja tetapi kita bisa melayani untuk semua.”
Ketua Umum YADIA GPIB 2021-2025, Ayub Junus menyampaikan visi dari Yayasan Diakonia GPIB ‘Melayani Bukan Dilayani‘ dan memperkenalkan program kerja ‘Lokerdia‘ serta pembangunan Rumah Aman di Batam. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 7 – 9 Juli 2023.
Hari pertama dilakukan BAKSOS yakni pembagian Sembako untuk 50 orang warga sekitar RAAL ‘Griya Asih‘ dan diakhiri dengan Ibadah Minggu yang dipimpin oleh Jemaat GPIB ‘ Pelangi kasih ‘ Lawang Malang . /Jp
