Home / GPIB Siana

Rabu, 4 September 2024 - 18:47 WIB

Paduan Suara Immanuel Gambir Memukau Peserta Festival Toleransi Jakarta

PS Immanuel Jakarta menaikkan tiga pujian di Forum Festifal Toleransi di Galeri Nasional Indonesia.

PS Immanuel Jakarta menaikkan tiga pujian di Forum Festifal Toleransi di Galeri Nasional Indonesia.

JAKARTA, Arcus GPIB – Paduan Suara Immanuel Jakarta tampil menaikkan pujian di event Festival Toleransi yang digagas  Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) di Galeri Nasional Indonesia, Rabu 04/09/2024.

Sebanyak tiga pujian dinaikkan PS Immanuel Jakarta yang dinyanyikan merdu disaksikan peserta dan pengunjung Festival Toleransi yang datang dari barbagai agama dan kepercayaan. Ketiga lagu tersebut adalah “Keberagaman”,  “Hidup dalam Tuhan Sungguh Manise”, dan “Rayuan Pulau Kelapa”.

Di Forum Festival Toleransi Jakarta, PS Immanuel Jakarta menghayati bait-bait pujian yang dinyanyikan.

Pujian indah PS Immanuel Jakarta merawat kebhinekaan.

Iringan orgen dan tabuhan kahon menyemangati hadirin yang menyaksikan PS Immanuel Jakarta menaikkan pujian ditengah-tengah beragam komunitas dan agama yang semakin mewujudkan toleransi dalam keberagaman.

Baca juga  BIG DATA Jemaat, Dua Sosok Ini Akan Kupas Tuntas Di Leaders Meeting Bali

Pada hari yang sama sebelumnya telah dilaksanakan Diskusi yang menghadirkan tiga sosok yang peduli pada toleransi beragama di Indonesia. Mereka adalah Henny Supolo dari Yayasan Cahaya Guru, Lily Tjahjandari UI dari Sekolah Toleransi, Michael Adi Kusuma S.Pd Guru SMA Kolese Kanisius.

Salah satu peserta Festival Toleransi melantunkan syair-syair kedaimaian merangkai kebersamaan.

Ketiga narasumber tersebut sangat menginspirasi peserta Festival Toleransi yang memenuhi aula di Galeri Nasional di Jalan Medan Merdeka Timur Jakarta tersebut. Henny Supolo, misalnya, menceritakan bagaimana harus bersikap ditengah-tengah berbagai atau beragam agama yang ada di Indonesia kaitannya dengan toleransi.

Baca juga  Charity for a Better Education and Health Segera Digelar

Dalam forum yang dimoderatori Muhammad Darraz dari PP Muhammadiyah, Henny senang dengan agama-agama lokal yang ada di Indonesia yang menurutnya agama-agama lokal yang tidak ekspansif.

Sementara Lily Tjahjandari menguarai soal tulisan-tulisan dalam kitab suci antara lain ada bible yang ditulis dalam bahasa peggon yang ditulis dalam aksara Arab tapi buka bahasa Arab.

“Yang menarik lagi ada alquran yang ditulis dalam bahasa Jawa wonocoroko, ini saksi sejarah. Ini pertemuan masa lalu yang medianya sendiri pinjam sana-sini juga. Jadi untuk apa kita ekslusif, orang kita juga pinjam sana-sini,” tutur Lily. /fsp

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

PKBD Yogyakarta Sentuh Soal Terorisme dan Radikalisme Agama

GPIB Siana

Bolehkah Gereja Berbisnis? Mari, Simak Kata Pendeta P. K. Rumambi

GPIB Siana

Selamat Jalan Pdt. Paskaina Risteruw-Suripatty, Kami Tetap Mengenangmu

GPIB Siana

Menko Mahfud MD Di Gereja Immanuel Jakarta, Minta untuk Saling Membantu

GPIB Siana

Apa Itu Bahasa Lidah, Ayo, Ikuti Apa yang Akan Disampaikan Pendeta GPIB Ini

GPIB Siana

Krisis Melanda, Jangan Takut, Allah Sedang Menginterupsi Dunia

GPIB Siana

Sosialisasi Tata Gereja Di Mupel Bali-NTB, Pnt. Robby Wekes: Untuk Menjamin Keharmonisan 

GPIB Siana

“Kefanaan adalah Hakikat Kita, Tuhan Berkuasa atas Kehidupan Ini”