JAKARTA, Arcus GPIB – Segala hormat dan pujian syukur hanyalah bagi Sang Kepala Gereja yakni, Yesus Kristus, TUHAN dan Juruselamat! Sebab, DIA-lah yang telah memelihara dan memampukan Gereja-Nya untuk menjadi alat kepanjangan tangan-Nya dalam mewujudkan karya keselamatan-Nya yang menghadirkan damai dan sejahtera.
Demikian pernyataan Majelis Sinode GPIB dalam Edarannya tertanggal 19 Desember mengenai VIDEO PESAN NATAL MAJELIS SINODE GPIB yang ditandatanagani Ketua Umum Pendeta Drs. P.K. Rumambi, M.Si dan Sekretaris Umum Pendeta Elly D. Pitoy – De Bell, S.Th.
“Bersama ini kami kirimkan Video Pesan Natal Majelis Sinode GPIB untuk ditayangkan dalam Ibadah Natal. Link video pesan sebagai berikut: https://bit.ly/VIDEOPESANNATAL2023-MSGPIB kiranya Damai dan Sukacita Kristus senantiasa menyertai kita semua.”
Pesan Natal berdurasi 5 menit 42 detik diawali dengan penyampaian pesan dari Ketua V Penatua Robynson L. Wekes, disusul Ketua I Pendeta Marthen Leiwakabessy, Ketua II Pendeta Maauren S. Rumeser-Thomas, Bendahara Penatua Eddy Soei Ndoen.
Ketua Umum MS GPIB Pendeta Paulus K. Rumambi dalam pesannya mengatakan: “Tuhan Yesus mengingatkan kepada kita bahwa selalu ada orang-orang miskin disekitar kita, miskin bukan semata-mata karena harta benda tetapi ada yang menghadirkan kemiskinan seperti peperangan, ketidakadilan sosial, kerakusan, dan juga disamping itu ada banyak orang yang termarjinalisasikan, perudungan, trafficking, dan juga perusakan lingkungan.”
Pesan Natal berlanjut dengan paparan Sekretaris II Penatua Ivan G. Lantu, disusul Sekretaris Umum Pendeta Elly D. Pitoy De Bell bertutur: “Merayakan kelahiran Tuhan Yesus mengangkat tema dari Lukas 2: 16 -20 yaitu Bersama memuliakan Allah dan setia menyatakan Kasih dan Damai Sejahtera-Nya bersama menerima menyatakan kemuliaan Allah serta memberi kesaksian pribadi dan membawa Damai Sejahtera-Nya kepada banyak orang untuk kebersamaan yang salain menghargai dan menopang antar generasi.”
Ketua II Pendeta Manuel E. Raintung dalam kesempatan itu mengatakan: “Pemilu menjadi media integrasi bangsa, Pemilu menjadi instrumen yang membangun dan memperkuat demokrasi dan menjadi penyangga tiang-tiang NKRI. Hindarilah politik uang dan SARA yang terlihat sulit diberantas karena perilaku kotor. Sebagai warga gereja, mari kita bersama mencegah dan menolak perilaku tidak baik ini dengan mengedepankan nilai etik moral yang mana bangsa Indonesia sudah terlatih melalui UUD 1945 dan Pancasila.”
Seusai Pendeta Manuel, sapaan dilanjutkan dengan Bendahara I Penatua Victor Pangkarego yang mengatakan: “Merayakan Natal Kristus merupakan sukacita besar untuk mendorong umat melakukan kebenaran secara tepat dan damai di tahun politik ini.”
Pesan Natal berlanjut oleh Sekretaris I Pendeta Roberto J.M Wagey, disusul Ketua IV Penatua Shirley M. Van Houten-Sumangkut yang ditutup dengan ucapan Selamat Natal 2023 dan Tahun Baru diakhiri dengan sapaan Soli Deo Gloria. /fsp