JAKARTA, Arcus GPIB – Hari Minggu, 12 Mei 2024 berlangsung acara Sertijab dan Ibadah Utus Sambut KMJ GPIB Jemaat “Kanatojeng“ Gowa, Sungguminasa Makassar dari Pendeta Besti L Simon Panggabean, M,Th kepada Pendeta Darius Pakiding, M.Th.
Serah terima Jabatan dan Utus Sambut ini dipimpin oleh Pendeta Charles J. Manuputy. M.Si, Ketua Mupel Sulselbara.
Sebelum pelaksanan ibadah Utus Sambut terlebih dahulu dilaksanakan Sertijab. Dalam ibadah Utus sambut ada sambutan dari KMJ lama dan KMJ baru serta Pendeta Chales J. Manuputy.
Dalam sambutannya Pendeta Chareles J Manuputy menyampaikan tujuan dari mutasi pendeta adalah memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pendeta, penyegaran pelayanan, menambah pengetahuan, dan tindakan prefentif dalam pengamanan Tata Gereja GPIB.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mutasi pendeta dilakukan bukan hanya dilakukan untuk penyegaran pelayanan akan tetapi dilakukan sebagai bagian dari pembinaan pendeta.
Mutasi juga untuk lebih mengenal tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan Tuhan. Lanjut, kata dia bahwa mengenai mutasi Pendeta GPIB ia menandaskan bahwa pelayanan gereja itu bukan mengejar prestasi atau kesuksesan seseorang, tetapi para pelayan itu adalah yang terbaik dari yang terbaik.
“Kita bersyukur atas semua yang terbaik yang telah diberi oleh Pdt. Betsi L Simon Panggabenan Selama 5 tahun 8 bulan di GPIB Kanatojeng,” tutur Pendeta Chareles J Manuputy
Ia juga menegaskan bahwa adalah suatu fakta yang harus diterima setiap Pendeta GPIB bahwa masa pelayanannya akan selalu dievaluasi dan akan dimutasi di tempat yang baru.
Tujuannya, katanya, untuk melakukan penyegaran dan membantu organisasi mencapai tujuannya yang lebih besar. Dari itu setiap pendeta harus siap sedia selalu untuk dimutasi karena itu bagian dari kesetiaan panggilan kepada Tuhan yaitu siap ditempatkan di mana saja Dia kehendaki.
Akhir sambutan, ia berharap semua warga jemaat dimanapun berada terus memberikan dukungan serta menyukseskan setiap program sinode termasuk dalam melaksanakan mutasi pendeta. Mutasi pendeta harus mendapat dukungan semua warga jemaat dimanapun berada.
Pendeta Betsi L Simon Panggabean dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada Warga Jemaat GPIB Kana Tojeng, Majelis Jemaat, PHMJ, BPPJ dan Unit-unit Misoner.
”Jika selama bersama 5 gahun, 8 bulan dan apabila ada hal-hal yang kurang menyenangkan mohon dimaafkan,” harap Pendeta Betsi.
Catatan penting Pendeta Betsi, sangat menyedihkan baginya di akhir pelayanannya ada sesuatu yang terjadi. Hal ini sangat mempengaruhi tetapi bersyukur semua dapat diselesaikan, semoga semua dapat dilanjutkan dengan KMJ yang baru.
KMJ baru Pendeta Darius Pakiding dalam sambutannya, Pendeta yang sudah dimutasi telah melakukan panggilannya sebagai pejabat gereja dan juga seorang pelayan Tuhan.
Hal itu dapat dilihat ketika adanya peningkatan ketrampilan dan kemampuan dari pendeta saat menjalani mutasi dengan didukung oleh perkembangan iman dari umat baik itu dalam kegiatan penggunaan sumber daya, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, kepemimpinan, pengambilan keputusan, menangani konflik.
”Mutasi bukan tujuan akhir. Mutasi hanya alat mencapai tujuan, maka dalam melakukannya ingat selalu bahwa tujuan mutasi agar terjadi pertumbuhan gereja baik secara kualitas dan kuantitas. Ada kedewasaan rohani di semua kategori pelayanan, serta adanya harmonisasi kerja, serta penyegaran yang mengakselarasi kemajuan dan pertumbuhan,” tandas Pendeta Darius.
Jadi, kata dia, jangan bangga dimutasi dan menganggap itu sudah selesai. Pasca mutasi tugas pendeta yang dimutasi semakin besar karena keberhasilannya terletak dari bertumbuhnya gereja ke semua arah.
“Akhir kata terima kasih kepada MS GPIB sebagai pimpinan terima kasih kepada semua pihak yang boleh hadir dalam ibadah Utus Sambut ini terima kasih kepada Pendeta-pendeta di Regio 2 Mupel Sulselbara bersama PHMJ,” kata Pendeta Darius.
Utus sambut ini dimeriahkan oleh PS PKB GPIB Mangngamasenag, PS Sektor Pelayanan 7 Mangngamseang, PS PKB GPIB Pammase, PS PKB GPIB Bukit Zaitun dan PS Jemaat GPIB Kanatojeng. /fsp