Home / Misioner

Selasa, 14 November 2023 - 12:49 WIB

Pnt. Edy Maulana SoeiNdoen: Iman yang Tidak Kokoh akan Mudah Patah dan Tumbang

Bendahara MS GPIB Pnt. Edy SoeNdoen: Iman Harus Kuat.

Bendahara MS GPIB Pnt. Edy SoeNdoen: Iman Harus Kuat.

BAKASI, Arcus GPIB – Penatua Edy Maulana SoeiNdoen meminta warga Jemaat untuk mendengar Firman Tuhan serta melakukannya.

“Mendengar tapi tidak melakukan sama dengan mendirikan rumah tanpa dasar yang kokoh. Iman yang tidak kokoh akan mudah patah atau tumbang ketika diterpa angin pencobaan,” kata Penatua Edy Maulana SoeiNdoen, Bendahara MS GPIB mengurai Firman Tuhan dari Lukas 6 : 49.

Prosesi Utus-Sambut dari Pdt. Semuel A.Z. Karinda ke Jemaat Immanuel Medan dan Pdt. Sandra Rachel Sormin ke Jemaat Jatipon Bekasi.

Mengapa mudah roboh? Karena tidak menempatkan Yesus sebagai yang utama. Yesus hanya dijadikan sampingan bukan yang utama.

“Yesus kita jadikan sebagai pelengkap penderita dan Yesus seringkali kita jadikan hanya duduk dibangku cadangan,” tandas Edy dalam ibadah Utus-Sambut Pendeta Semuel A.Z. Karinda KMJ Jemaat Immanuel Medan dan Pendeta Sandra Rachel Sormin KMJ Jatipon Bekasi Minggu 05/11/2023.

Baca juga  Departemen Teologi GPIB Mengajak Diskusi Bagaimana Bergereja Disaat Ada Bencana

Kesaksian harus menjadi berkat dan diwujudkan dalam tiga langkah pemantapan iman, yang pertama datang kepada Yesus ini menunjukkan rasa membutuhkan Yesus sebagai Juruselamat, yang kedua mau mendengarkan, artinya siap dan mau dibentuk oleh pengertian akan Firman dari Yesus agar sungguh-sungguh berakar dan bertumbuh diatas segala kehormatan.

Puji-pujian menjadi rangkaian indah dalam Utus-Sambut.

Yang ketiga dipanggil untuk melakukan dan mengerjakan iman kita kepada Yesus dalam perilaku hidup seperti perilaku Yesus yang hidup dalam kasih, berbela rasa, solidaritas, berlaku adil dan selalu memperjuangkan cinta damai.

Menurut Edy, utus – sambut merupakan serah terima jabatan yang penting dalam proses bergereja dan kehidupan berjemaat.

Dalam setiap alih tugas ada proses pembelajaran, saling berbagi, saling mengisi dan apabila ini dilakukan terus menerus dengan baik maka pada gilirannya semua mempunyai kesamaan, kesepamahaman, saling bertukar pengalaman dan diharapkan GPIB akan bertumbuh menjadi gereja yang semakin dewasa.

Di Utus-Sambut, warga jemaat turut serta menaikkan pujian.

Pendeta Sandra Rachel Sormin mengungkapkan rasa syukur atas Utus-Sambut yang terjadi.

Baca juga  Dewan PKP Berkunjung Ke Kantor PGI, Serahkan PERMUT Tahun 2022

“Dari hati yang paling dalam dengan ketulusan, ini adalah waktu Tuhan untuk saya boleh datang melayani pekerjaan-NYA, saya bukan siapa-siapa, saya bukan apa-apa tetapi yang saya yakini Tuhan yang menghadirkan saya di tempat ini, Tuhan yang akan terus merahmati saya dengan hikmatnya, Tuhan yang akan terus menguatkan saya untuk terus berjalan bersama,” kata Sandra.

“Motto saya “waktu Tuhan adalah kesempatan berharga untuk kita memberi yang terbaik bagi Tuhan, yang menyenangkan hati Tuhan dan itu dapat dilakukan jika kita saling bekerja sama, saling menopang, saling melengkapi, saling menguatkan, saling mendoakan, bergandengan tangan dan lewat kerja sama yang baik akan terwujud damai sejahtera Allah bagi persekutuan di jemaat ini.” /Jp

Share :

Baca Juga

Misioner

Natal Di Arab Saudi, Dulu Dilarang Kini Semarak Dengan Pernak-Pernik Natal

Misioner

Dari Konven Pendeta GPIB Medan: Diakonia itu Core Business Kita

Misioner

Kenaikan Tuhan ke Sorga, Pdt. Hallie Jonathans: Akhiri Pekerjaan Penebusan-Nya

Misioner

Dari Rakerdal PEG, Pdt. Nancy Nisahpih: Perlu Mengubah “Mindset” tentang Memberi

Misioner

YESUS Manusia Universal, Menjadi Besar Karena Kerendahan

Misioner

WAWANCARA: Ayo, Keluar Melihat Dunia, Jangan Hanya di Jemaat

Misioner

Ketat, Crisis Center GPIB Kembali Latih 20 Personel

Misioner

Soal Pendirian Rumambi Institute, Ini Pandangan Angelica Tengker, Ketua Umum KKK