JAKARTA, Arcus GPIB – Peran besar Domini (Ds) W. J. Rumambi, Menteri Penerangan di zaman Presiden Soekarno sangat dirasakan kehadirannya. Tak heran kalau saat ini banyak yang terus mengenang karya yang sudah dibuat Pendeta ini bagi banyak orang.
Ide pendirian Rumambi Institute pun bergulir dengan harapan banyak yang bisa dilakukan menata kegerejaan khususnya dan masyarakat pada umumnya. Apa pendapat eksekutif yang peduli dengan keberhasilan W.J Rumambi, Frans S. Pong, Pelaksana Redaksi Arcus GPIB mewawancarai Angelica Tengker, Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK).
Menurut anda apa yang perlu menjadi perhatian Rumambi Institute?
Angelica: Yang kita harapkan kehadiran Rumambi Institute ini bisa mengembangkan nilai-nilai yang ada dari W.J Rumambi sendiri. Dan juga melalui Rumambi Institute tokoh-tokoh gereja lebih diperkenalkan lagi sejarahnya. Jadi, ada kajian-kajian disana.
Ditengah keberagaman agama dan suku, perlunya Rumambi Institute juga hadir disana?
Angelica: Iya, harusnya Rumambi Institute ada disana bisa membina hubungan antara agama. Karena kehadiran agama apapun yang ada di Indonesia dan juga di dunia itu kan bagaimana kita bisa menjalin hubungan satu dengan yang lain.
Soal kajian-kajian seperti apa?
Angelica: Dengan sosok tokoh Rumambi ini yang dikenal sederhana dan juga sebagai penghubung yang juga baik dengan umat beragama lainnya itu bisa dikumandangkan. Kajian-kajiannya bisa dikeluarkan bagaimana hidup damai rukun sesama antar agama bisa dikeluarkan kajian dari Rumambi Institute.
Kekuatan W.J. Rumambi ada di Family Theology. Pandangan anda?
Angelica: Nilai-nilai keluarga ini kan sekarang juga sudah pudar. Kadang-kadang orang-orang juga banyak alasan untuk tidak mengedepankan keluarga. Ini yang perlu kita tumbuhkan kembali betapa pentingnya keluarga, bagaimana hubungan bapak, ibu, anak dalam keluarga sebagai cikal bakal untuk generasi kedepan. Awal mula belajar kan dari keluarga. Dan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai agama dan juga pengenalan terhadap Tuhan dimulai dari keluarga. ***