JAKARTA, Arcus GPIB – Puasa atau berpantang atau juga diartikan sebagai cara melawan keinginan duniawi yang menjadi topik hangat dikalangan Katolik dan Muslim. Aa dan bagaimana puasa di kalangan katolik dan Islam mengemuka dalam diskusi Special dialogue, ICRS Alumni, 2 April 22 yang dilaksanakan Komunitas dialog Damai.
Puasa dalam tradisi katolik menurut Yoachim Agus Tridiatno, Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengatakan, puasa bisa untuk mengendalikan seluruh diri termasuk mengendalikan keinginan makan.
Hanya saja, kata Yoachim, berpuasa dalam Kristen merujuk pada teks Firman Tuhan Matius 6:18, Apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Hanya saja ia mempertanyakan, apakah puasa masih relevan masa kini? Yoachim mengatakan mungkin banyak yang menganggap tidak lagi relevan di tengah hidup hedonis dll. Namun katanya, kalau puasa itu untuk mengendalikan seluruh diri dan mengendalikan keinginan makan, sangat relevan yang disebut sebagai kesalehan individual.
Puasa dalam agama-agama lebih menekankan latihan rohani: mengendalikan pikiran, keinginan, dengan mengurangi makan-minum. Puasa sudah dipraktikkan ribuan tahun dalam peradaban manusia. Penelitian dampak positif puasa bagi kesehatan fisik baru dimulai tahun 1930-an.
Bagaimana puasa dalam Islam? Dr. Dede Syarif, Dosen Sosiologi FISIP UIN Bandung mengatakan, puasa adalah sesuatu yang private merupakan ibadah yang istimewa bagi umat Islam yang melaksanakannya.
“Puasa sebagai ritual ibadah yang Istimewa, puasa Romadhon, bersifat kolektif dan massal, namun bersifat sangat private,” tutur Dede Syarif. Ibadah Puasa sebagai kontinuitas ritual ibadah ajaran para Nabi.
Situs GPIB Menara Iman Jakarta 17 Maret 2021 mengurai Firman Tuhan Ezra 8 : 21 – 23 menyebutkan, bagi Kristen, puasa adalah hal yang sangat penting dalam ibadah, sama halnya dengan berdoa dan bersedekah, puasa adalah salah satu disiplin rohani.
Seperti yang dilakukan Ezra, kesungguhannya mencari perlindungan Tuhan ditunjukkan dengan memaklumkan puasa kepada seluruh bagsa Israel. Puasa sebagai bentuk kerendahan hatinya, mohon perlindungan Tuhan agar jalan yang ditempuh aman bagi seluruh umat, anak-anak dan segala harta benda mereka.
Ezra bisa saja minta pertolongan raja dan bala tentaranya tetapi hal itu tidak dilakukannya. Ezra sudah mengucapkan pengakuan imannya bahwa Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka Nya akan menimpa semua orang yang meninggalkan Dia. Jadi kata Ezra, “berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami.” Situs GPIB Menara Iman Jakarta 17 Maret 2021 mengurai Firman Tuhan Ezra 8 : 21 – 23 menyebutkan, bagi orang Kristen, puasa adalah hal yang sangat penting dalam ibadah sama halnya dengan berdoa dan bersedekah, puasa adalah salah satu disiplin rohani.
Seperti yang dilakukan Ezra, kesungguhannya mencari perlindungan Tuhan ditunjukkan dengan memaklumkan puasa kepada seluruh bagsa Israel. Puasa sebagai bentuk kerendahan hatinya, mohon perlindungan Tuhan agar jalan yang ditempuh aman bagi seluruh umat, anak-anak dan segala harta benda mereka.
Ezra bisa saja minta pertolongan raja dan bala tentaranya tetapi hal itu tidak dilakukannya. Ezra sudah mengucapkan pengakuan imannya bahwa Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka Nya akan menimpa semua orang yang meninggalkan Dia. Jadi kata Ezra, “berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami.” /fsp