Home / Germasa

Senin, 31 Januari 2022 - 18:06 WIB

SIDANG MPL PGI 2022, Pdt. Manuel Raintung: Ruang Virtual Harus Menjadi Ruang Kesaksian

TAHUNA, Arcus GPIB – Sidang Majelis Pekerja Lengkap-Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPL-PGI) 2022 diselenggarakan di Tahuna, Sulawesi Utara punya makna tersendiri.

Kegiatan yang dilaksanakan di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada 28-31 Januari 2022, dengan tuan dan nyonya rumah Sinode Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) berkesan karena setelah 2 tahun menyelenggarakan Sidang secara virtual, karena pandemi, kini bisa menyelenggarakan Sidang MPL secara hibrid (onsite dan online).

Seperti dikisahkan Pdt. Manuel E. Raintung, S.Si, MM, Ketua II Majelis Sinode GPIB sebagai utusan Majelis Sinode GPIB yang menghadiri persidangan MPL PGI tersebut, dua tahun tidak saling berjumpa karena pandemi kini dapat kembali bertemu di Tahuna, di negeri yang subur, alamnya menawan, masyarakatnya ramah.

“Para pimpinan gereja yang sudah dua tahun tidak saling berjumpa karena pandemi dapat kembali bertemu,” kata  Pdt. Manuel E. Raintung.

Persidangan yang diadakan dengan pikiran pokok “Spiritualitas Keugaharian Membangun Keadaban Publik Demi Pemeliharaan Bumi sebagai Sakramentum Allah,” terlaksana dengan baik dan lancar di mana GMIST Immanuel Tahuna sebagai tempat kegiatannya.

Persidangan PGI yang diadakan dengan semangat ugahari, berlangsung hangat dan telah menghasilkan rumusan pesan, di antaranya mengharapkan gereja-gereja dapat membangun spiritualitas Ugahari agar kehidupan yang adil dan sejahtera bagi semua dapat memenuhi kehidupan bersama, seperti penghentian keserakahan manusia yang mengakibatkan rusaknya relasi antar manusia dan pula rusaknya relasi dengan ciptaan lainnya.

Di sisi lainnya persidangan juga menghendaki terciptanya keadaban publik, yaitu adanya sikap atau perilaku yang saling menghargai, menghormati dan peduli dengan orang lain, taat pada aturan dan norma sosial serta menerapkan dan melakukannya dalam hubungan sosial dengan orang lain di dalam kehidupan masyarakat.

Baca juga  Wow, STAKN Palangkaraya Beralih Status Menjadi Institut Agama Kristen Negeri

Sebagai bagian dari bangsa ini, gereja-gereja di Indonesia memiliki tugas untuk memperkuat kehidupan  yang berkeadaban. Persidangan ini juga prihatin terhadap maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak di seluruh Indonesia, termasuk kekerasan seksual.

Karena itu, persidangan ini mendorong agar segera disahkannya Rancangan Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual guna melindungi perempuan dan anak dari kejahatan kemanusiaan.

Dalam hal keadaban publik, persidangan menganggap perlu diadakan pendidikan politik bagi warga gereja dan para pemimpin gereja. Gereja perlu memainkan peran penting dalam pendewasaan berdemokrasi di Indonesia, dalam hal ini gereja harus menjadi pilar nilai yang menolak praktik politik uang dan politik sektarian, terutama menuju pemilihan umum dan pilkada serentak di tahun 2024.

Menurut Pdt. Manuel Raintung,  gereja-gereja di Indonesia diminta perhatiannya mengenai keadaban publik diruang virtual. Ruang virtual harus juga menjadi ruang kesaksian gereja-gereja di Indonesia dan ruang partisipasi gereja untuk masyarakat yang beradab.

“Jangan sampai ruang virtual menjadi riuh oleh debat keagamaan yang saling menciderai, baik antar agama maupun antar denominasi,” tuturnya.

Pdt Raintung juga menyampaikan bahwa persidangan MPL-PGI mengingatkan agar gereja-gereja untuk mempersiapkan partisipasinya dalam kaitannya dengan pemindahan ibu kota negara di Kalimantan, misalnya  melalui pembangunan sarana pendidikan. Rumah Sakit dan sarana pelayanan umum lainnya.

Baca juga  PPKM Level 3 untuk Wilayah Jabodetabek, DIY dan Bali

Persidangan yang dihadiri oleh 86 anggota MPL dari gereja anggota dan 13 anggota MPL dari PGIW/SAG, dan lebih dari 50an org hadir secara daring/online, juga telah menerima anggota baru, yaitu Gereja Sidang Jemaat Kristus (GSJK) Jakarta, Gereja Kristen Indonesia Nusantara (GKIN) Malang, Gereja Sungai Yordan Jakarta, dan Gereja Kristus Tuhan Indonesia (GKTI) Pontianak.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe sangat berperan dalam penyelenggaraan Sidang MPL PGI, dengan mengerahkan satuan kerja perangkat daerah dalam mendukung pelaksanaan Sidang MPL PGI. Bahkan semua peserta Sidang diundang pula dalam pesta rakyat Tulude sebagai syukur tahun baru.

MPH-PGI menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Majelis Sinode GMIST yang secara khusus telah mempersembahkan pelayanan yang terbaik bagi penyelenggaraan sidang yang mulia ini dan bisa mengakhiri dengan baik dan ditutup oleh Ketua Umum PGI Gomar Gultom melakukan pemukulan Pasolo atau tabung bambu, sebagai tanda ditutupnya Sidang MPL-PGI 2022, Senin 31 Januari 2022.

Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE.ME juga menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan serta kerjasama seluruh pihak sehingga acara ini boleh berjalan dengan baik hingga penutupan.

“Kegiatan ini menjadi berkat bagi kami karena melayani para hamba Tuhan yang begitu banyak. Tentu bagi kami yang merasakan kehadiran bapak ibu, telah mewarnai kehidupan di Kepulauan Sangihe ini,” ujarnya. /fsp

 

 

Share :

Baca Juga

Germasa

Puasa, Ada yang Mempertanyakan Masihkah Relevan? Apa Kata Dosen Ini….

Germasa

Komitmen Tuntaskan Persoalan Agama, Menag: Mari Sama-sama Cari Solusi

Germasa

Dialog Karya Kebangsaan GERMASA: Merangkai Kebersamaan Lintas Agama

Germasa

Hari Santri, Dua Pendeta GPIB Ungkapkan Rasa Sukacita

Germasa

GERMASA GPIB Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Di Malioboro Yogyakarta

Germasa

PGI Minta Rawat Kesatuan dan Tidak Tercabik Perbedaan Politik dan Berita Bohong  

Germasa

TIGA Nama Lolos untuk Calon Dirjen Bimas Kristen

Germasa

Pernyataan Pontianak: Menolak Radikalisme, Merawat Keberagaman…..