CIBOGO, Arcus GPIB – Nikmat tersendiri merayakan Natal, pra Natal di gereja kecil. Nikmat menikam jauh terasa ke dalam jiwa di gereja yang rentan runtuh karena terus tergerus air hujan, yang terus ditata agar bencana tak semakin parah menghujam.
Alunan lagu-lagu Natal dilantunkan indah dalam ibadah dengan Pelayan Firman Pdt. Marthen Leiwakabessy, Ketua I Majelis Sinode GPIB, Rabu (08/12). Personel Tim Baksos Tahuna – Minahasa yang dipimpin Pdt. Jan Jona Lumanauw yang punya hajat di GPIB Nehemia Cibogo ini tampak bersemangat dalam kepedulian untuk membantu.
Harapannya, warga jemaat Nehemia bisa melaksanakan ibadahnya dalam ketenangan yang tidak dihantui bayang-bayang amblasnya Gedung gereja yang disana-sini terlihat retakan akibat tanah yang terus bergeser.
Dalam kesempatan pra Natal di Nehemia itu, tim Baksos Tahuna – Minahasa menyerahkan tanda kasih bantuan dana untuk meringankan beban yang mendera jemaat yang masuk dalam pelayanan Mupel Jabar 2 ini. Penyerahan tanda kasih dilakukan Pdt Marthen Leiwakabessy yang diterima KMJ setempat, Pdt Asachristo Mahodim.
Dalam kesempatan tersebut, Pdt Jan Jona Lumanauw juga meneyerahkan bantuan dana dari seorang jemaat GPIB Gloria Bekasi yang diterima unsur PHMJ GPIB Nehemia. Beberapa orang personel tim Baksos Tahuna – Minahasa juga turut serta menyerahkan tanda kasih.
Usai menyerahkan bantuan, tim Baksos Tahuna-Minahasa melakukan peninjauan lokasi longsor yang tengah dilakukan perbaikan oleh beberapa pekerja yang terus menerus menimbun area longsor.
Pdt Jona saat meninjau titik-titik longsor terlihat iba menyaksikan kondisi longsor yang telah menenggelamkan beberapa petak bangunan termasuk tembok pastori. “Kita harus terus bantu menggalang dana,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan yang turun dengan debit air yang cukup besar di Kawasan Bogor dan sekitarnya berakibat musibah bagi GPIB Nehemia, Cibogo.
Akibatnya tanah disekitar gereja bergerak dan bergerak terus membuat permukaan tanah turun hingga kedalaman 9 meter.
“Tanah bergerak karena tergerus air hujan sedalam 9 meter dengan luas sepanjang 15 meter yang saat ini sedang dikerjakan,” ungkap Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Nehemia Cibogo, Pdt. Asachristo Mahodim.
Saat ini, kata Pdt Mahodim, pihaknya terus melakukan penimbunan, diuruk untuk mengatasi pergeseran tanah yang terus terjadi karena debit hujan yang besar yang terus turun di Kawasan bogor dan sekitarnya.
“Tembok pastori yang lama sudah tenggelam,” tutur Mantan Pendeta Jemaat GPIB Zebaoth Bogor dan GPIB Sumber Kasih Jakarta ini.
Menurutnya, gereja yang diresmikan oleh Jend TNI (Purn) M. Panggabean dan ditahbiskan oleh Sekretaris Umum Majelis Sinode GPIB Pdt. Junus Beeh S.Th pada 1997 ini masih butuh 120 truk lagi material tanah untuk penimbunan lokasi yang terkikis air dan pendanaan untuk pembangunan kembali bangunan pastori dan gedung gereja yang rusak akibat tanah bergeser.
“Pergeseran tanah kalau tidak diantisipasi bisa menimbulkan kerusakan yang semakin parah dan butuh biaya yang semakin besar akibat tanah bergerak,” tandasnya.
Saat ini, kata Pdt Mahodim, pengerjaan telah mencapai 40 persen dari total penanganan perbaikan yang dilakukan hingga saat ini. /fsp
DONASI: Bank BRI 0800-01-013994-53-1 a.n: GPIB Majelis Jemaat Nehemia. Contact Person: HP/W.A: 081212696611