JAKARTA, Arcus GPIB – Kehidupan bisa saja membuat kita tertekan, kecewa dan menjadi takut, jika mengalaminya tetaplah setia kepada-Nya seperti para perempuan dikubur Yesus.
Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) Sabtu (08/04/2023) memilih teks Firman Tuhan dari Matius 27 : 61 “Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu”.
Injil Matius 27 melalui cerita Yesus yang dikubur mengangkat aspek kesetiaan para perempuan pengikut Yesus kepada junjungannya. Setelah memperoleh ijin dari Pilatus (ayat 57 – 58), Yusuf dari Arimatea yang telah menjadi pengikut Yesus, menurunkan mayat Yesus lalu. menguburkan-Nya di dalam kubur yang baru digalinya pada bukit batu.
Sesudah ia pergi dari kubur Yesus, (ayat 59 – 60) diikatakan bahwa “Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu”. (ayat 61).
Mengapa kita harus setia? Catatan Arcus GPIB mengutip apa yang disampaikan pdt. Helen Ruth Manurung, S.Si – Teol dalam situs uksw.edu untuk tetap setia dalam segala keadaan.
“Tuhan tidak menjanjikan hidup yang lepas dari kesulitan, penderitaan dan tantangan. Namun, secara jelas justru diingatkan bahwa sekalipun penderitaan, rintangan, dan kesulitan datang maka kita harus tetap setia mengikut Tuhan Yesus. Kelak ketika kita setia, mahkota kehidupan akan menjadi milik kita.”
“Yesus juga mengatakan hal sama ketika pertama kali memberitahu tentang penderitaan-Nya kepada murid-murid. Meskipun Petrus merespon dengan menolak pernyataan bahwa Anak Manusia akan menderita, mati dan bangkit sesudah tiga hari.
“Yesus tetap menyatakannya dan siap untuk menghadapi penderitaan tersebut karena itulah yang dikehendaki Bapa. Ia memberikan teladan tentang kesetiaan sampai akhir hidup-Nya. Ia juga mengingatkan, “barangsiapa malu atau menyangkal Kristus berarti mereka mengikuti arus angkatan yang tidak setia dan berdosa”.
“Mereka tidak setia kepada Tuhan dan tidak akan mendapatkan keselamatan yang daripada-Nya.”
“Dalam keadaan hidup yang baik mungkin mudah bagi kita untuk tetap setia kepada Kristus. Namun, ketika hidup dipenuhi permasalahan, tantangan dan kesulitan, masihkah kita tetap setia kepada Kristus?
Ketika doa-doa seakan tidak terjawabkan, masihkah kita setia mengikuti-Nya? Kiranya Kristus memampukan kita semua.” /fsp